16 Terduga Teroris yang Rekrut Anak-anak di Sumbar, Rutin Gelar Latihan Militer
Ke-16 terduga teroris di Sumbar aktif merekrut anak-anak di bawah umur dan rutin melakukan latihan ala militer.
"Terhubung dengan kelompok teror di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Bali," jelas dia.
Negara Islam Indonesia merupakan kelompok yang dipimpin Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo.
Dia memproklamirkan NII atau dikenal juga dengan nama Darul Islam pada Agustus 1949 silam.
Kartosuwiryo kecewa dengan Indonesia yang memilih menjadi negara republik.
Kartosuwiryo, yang merupakan murid HOS Cokroaminoto di masa silam, mendambakan Indonesia menjadi negara yang menerapkan syariah Islam.
Kartosuwiryo memiliki basis massa di Jawa Barat, terutama di Tasikmalaya dan Garut.
Sempat merepotkan pemerintah Indonesia media 1945 hingga 1950-an.
Hingga kemudian, Presiden Soekarno meminta aparat untuk bertindak tegas kepada pengacau tersebut.
Kartosuwiryo ditangkap di Gunung Geber, Rakutak, Bandung Jawa Barat pada Juni 1962 lewat operasi pagar betis yang dilakukan TNI.
Dia lalu dieksekusi mati.
Densus Bakal Deradikalisasi Anak-anak yang Direkrut Jadi Teroris
Densus 88 Antiteror bakal melakukan upaya deradikalisasi terhadap anak di bawah umur yang direkrut menjadi kelompok teroris Negara Islam Indonesia (NII) di Sumatera Barat (Sumbar).
"Polri, dalam hal ini Densus 88 AT berupaya melakukan deradikalisasi dan terus mengupayakan agar bisa dideversi atau restorasi justice," ujar Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar saat dikonfirmasi, Selasa (29/3/2022).
Lebih lanjut, Aswin mengatakan pihaknya juga akan bekerja sama dengan Kementerian Sosial (Kemensos) dan organisasi masyarakat (ormas) Islam dalam rangka moderasi beragama.
Sebaliknya, Aswin memastikan pihaknya belum menangkap anak di bawah umur dalam kasus tersebut. Mereka diduga baru direkrut.
