Terawan Dipecat, Eks Stafsus Menkes Ungkap IDI Diam Kalau Dokter Asing Iklankan Diri
Terawan Dipecat, Eks Stafsus Menkes Ungkap IDI Diam Kalau Dokter Asing Iklankan Diri
TRIBUN-BALI.COM - Pemecatan Dokter Terawan Agus Putranto dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mendapat tanggapan dari Eks Stafsus Menkes, Jajang Edy Prayitno.
Diketahui, alasan pemecatan Terawan salah satunya karena pelanggaran etika soal Digital Subtraction Angiography (DSA) atau terapi 'cuci otak'.
IDI mengklaim Terawan mengiklankan diri terkait metodenya tersebut.
Baca juga: KISRUH Pemecatan Terawan sebagai Anggota IDI, Mantan Menkes Itu Singgung Diusir ke Jalan
Selain itu Terawan juga diduga menarik biaya yang besar atas metodenya.
Menanggapi soal alasan pemecatan tersebut, Jajang menilai IDI tebang pilih karena terlalu keras dengan anggotanya sendiri.
Jajang mengatakan banyak dokter luar yang mengiklankan diri di Indonesia, tetapi tidak diberi sanksi tegas oleh IDI.
"Justru banyak sekali dokter luar yang mengiklankan diri di Indonesia, mereka (IDI) ini diem saja,"
"Ini kesan saya, IDI ini tebang pilih, kalau orang luar mereka diem, kalau sama anggotanya sendiri galaknya nggak ketulungan,"
Baca juga: Terawan Dipecat dari Ikatan Dokter Indonesia, Politisi PDIP Ribka Tjiptaning: Apa Sih IDI Itu?
"Marwah IDI sebenarnya melindungi anggota, bukan memvonis anggota," ucap Jajang, dikutip dari Acara Apa Kabar Indonesia Malam tvOneNews, Rabu (30/3/2022).
Minta Pembuktian IDI
Lebih lanjut Jajang juga membantah adanya klaim IDI tentang Terawan yang mengiklankan diri terkait metode terapi cuci otak.
Bahkan Jajang menantang IDI untuk mencari jejak digital yang membuktikan, Terawan telah mengiklankan metodenya.
"Coba Anda cari jejak digital manapun kalau dr terawan mengiklankan diri. Tidak ada itu."
"Semua yang ada itu testimoni-testimoni keberhasilan penanganan dr Terawan terhadap beberapa masyarakat yang melakukan tindakan DSA."
"Nggak ada maksud mengiklankan diri," tegasnya.