Sponsored Content

Jembrana dan Program STOP Sinergi Tangani Sampah Plastik

Gerakan bersih pantai terus digalakkan Pemkab Jembrana guna mengatasi persoalan sampah plastik.

Istimewa
Jembrana dan Program STOP Sinergi Tangani Sampah Plastik 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Gerakan bersih pantai terus digalakkan Pemkab Jembrana guna mengatasi persoalan sampah plastik.

Kali ini, sinergi dengan Program STOP menyasar tiga titik yakni pantai Perancak, Pantai Air Kuning dan Pantai Yeh Kuning.

Aksi bersih-bersih pantai itu dihadiri langsung Bupati Jembrana I Nengah Tamba, Wabup I Gede Ngurah Patriana Krisna bersama Majelis Desa Adat dan masyarakat dan aktivis peduli sampah dipusatkan bertempat di kawasan Pantai Perancak, Jembrana, Bali, Jumat 1 April 2022.

Program STOP adalah program yang diluncurkan oleh PT Systemic untuk merancang, menerapkan, dan mengembangkan solusi-solusi ekonomi sirkular untuk mencegah polusi plastik.

Baca juga: Soori Bali Foundation Konsisten Bantu Masyarakat, Program Penukaran Sampah Plastik dengan Beras

Bersih-bersih sampah kali ini, juga untuk memperingati Hari Air Sedunia yang jatuh pada 22 Maret 2022, mengambil tema “Memelihara dan Memanfaatkan Potensi Laut Untuk Kehidupan (Segara Kerthi) dan Meningkatkan Pariwisata Melalui Pantai Yang Bersih”.

Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, turut langsung memungut sampah plastik sangat mendukung dan apresiasi kegiatan ini.

Menurutnya permasalah sampah di kawasan pantai tidak lepas dari pengelolaan sampah di daerah hulu.

Dengan dilaksanakannya kegiatan seperti ini, diharapkan semua unsur juga peduli terhadap pengelolaan sampah plastik.

Tidak cukup dari pemerintah saja, tapi perlu dukungan dan peran nyata masyarakatnya.

“Seribu kali kita bersihkan pantai, tetap sampah masih ada, kalau tidak dihulunya juga kita tata. Hari ini dilakukan kegiatan seperti ini menunjukkan bahwa kita peduli, semoga yang lain juga mengikutinya,” ujar Bupati Tamba.

Melalui kegiatan bersih-bersih sampah ini, Bupati Jembrana juga mengajak masyarakat untuk sadar mengelola sampah.

Serta membangkitkan rasa memiliki dan kecintaan terhadap alam.

Termasuk komitmen bersama dalam menjaga kebersihan lingkungan demi Jembrana kedas bebas sampah .

“Kalau tidak masyarakat sadar sampah akan tetap terjadi seperti ini. Ayo kita bangkitkan rasa memiliki kecintaan kita terhadap lingkungan alam," sebutnya.

Ia turut mengapresiasi Desa Pekraman yang sudah memiliki awig -awig atau membuat perarem (aturan) untuk penanggulangan sampah plastik.

Baca juga: Indonesia Targetkan Kurangi Sampah Plastik di Laut hingga 75 Persen pada 2025

"Mudah-mudah berdampak positif terhadap perilaku kita bagaimana menjaga lingkungan dengan disiplin membuang sampah plastik. Semoga juga diikuti saudara-saudara kita yang lain,” ungkap Bupati asal Desa Kaliakah.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved