Breaking News

Serba Serbi

Bayi Mulai Injak Bumi, Berikut Makna Upacara Tiga Bulanan

Upacara ini bertujuan sebagai penyucian terhadap bayi, untuk itu dibuatlah upacara lengkap dengan sarana upakaranya atau banten

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/AA Seri Kusniarti
suasana saat anak bayi berusia tiga bulan mulai menginjak tanah 

Banten magogo-gogoan, biasanya bertempat di depan sanggah atau merajan kemulan.

Dengan perlengkapan sebuah lesung batu disusuni paso berisi air. Berisi gelang, kalung, anting-anting dan lain sebagainya.

Kemudian di tengahnya di tempat taman ada sejenis jejaitan berisi air, bunga 11 warna atau jenis dialasi periuk tanah.

Kemudian alat penciprat atau penutupnya dinamakan padma jejaitan dari janur kelapa gading.

Banten mengelilingi lesung ini, juga dilengkapi dengan tongkat bungbung lalu dipukul mengelilingi banten.

Hal penting pula, tanah tempat si bayi menginjakkan kaki bergambar Bedawang Nala. Lengkap dengan sesajen, peras ajuman, daksina, dan tipat kelanan.

Dalam acara ini pula, si bayi digendong anak yang giginya belum tanggal. Seusai upacara semua sesajen diberikan kepada anak yang menggendong si bayi. (*)

Artikel lainnya di Serba Serbi

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved