Info Populer
BI Buka Layanan Penukaran Uang Lebaran, Bisa Online atau Datang Langsung, Simak Caranya
Bank Indonesia (BI) kembali membuka layanan penukaran uang rupiah baru atau layanan keliling selama Ramadhan untuk memenuhi kebutuhan 'uang kecil'
- Melakukan pemesanan untuk selanjutnya memperoleh bukti pemesanan layanan penukaran uang rupiah melalui kas keliling.
- Membawa bukti pemesanan penukaran dalam bentuk digital atau hasil cetak saat melakukan penukaran.
- Membawa uang rupiah yang telah dihitung dan dikelompokkan berdasarkan jenis pecahan dan tahun emisi uang, serta disusun searah.
Penukaran secara langsung bisa dilakukan di bank Bagi masyarakat yang ingin langsung melakukan penukaran uang, bisa mendatangi bank yang telah bekerjasama, dengan jadwal sesuai operasional bank tersebut.
Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim mengatakan, pada periode penukaran uang Ramadhan kali ini, BI bekerjasama dengan 262 bank, terdiri dari bank umum dan bank syariah sebanyak 73 bank, BPD sebanyak 27 bank, dan BPR atau BPRS sebanyak 162 bank.
Selain mengunjungi kantor cabang, nantinya masyarakat juga bisa melakukan penukaran uang di mobil kas perbankan yang tersebar di Stasiun Gambir, Stasiun Senen, Terminal Kampung Rambutan, Terminal Pulo Gebang, dan Terminal Kalideres.
Layanan yang bekerjasama dengan 12 bank umum itu baru mulai beroperasi pada 18 April hingga 29 April mendatang.
Masyarakat dapat mengetahui secara lengkap titik penukaran uang melalui laman https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/Documents/sp_249622_Booklet-Titik-Penukaran-Uang-Rupiah-oleh-Perbankan.pdf.
Nominal penukaran uang tunai dibatasi Dalam pengoperasian layanan penukaran uang, BI menerapkan pembatasan jumlah penukaran uang tunai dengan tujuan setiap masyarakat memiliki kesempatan yang sama mendapatkan uang pecahan kecil. Marlison bilang, bank sentral menetapkan batas jumlah penukaran uang, yakni sebesar Rp 3,8 juta per individu.
Baca juga: TERBARU Peraturan Mudik Lebaran 2022, Belum Vaksin Booster Wajib Tes Antigen atau PCR
Baca juga: Pemerintah Pastikan Mudik Lebaran 2022 Tanpa Adanya Penyekatan
"Tentunya penukaran ini kita berharap ada pemerataan, baik secara individu maupun masyarakat. Sehingga semakin banyak masyarakat bisa melakukan penukaran," ujar dia.
Adapun penukaran uang baru ini tidak dibatasi nominal pecahannya, sehingga masyarakat bisa memilih pecahan uang tunai mulai dari Rp 1.000, yang nantinya akan dikemas dan diberikan per pack.
"Ini pertimbangan pemerataan. Jangan sampai nanti tersebar pada orang-orang tertentu saja," katanya.
Selain itu, bank sentral juga membatasi jumlah masyarakat yang dapat melakukan penukaran, yakni sekitar 50 hingga 100 orang di setiap titik penukaran, dengan tujuan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Pasokan uang tunai meningkat 13,42 persen Selain jumlah titik penukaran uang yang meningkat, pasokan uang tunai pada periode Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini juga mengalami kenaikkan sebesar 13,42 persen menjadi Rp 175,2 triliun.
Kenaikkan tersebut bukan hanya mempertimbangkan adanya peningkatan indikator perekonomian saja, tapi juga berbagai aspek lain, seperti mobilitas masyarakat yang semakin luas, sebagai dampak dari penanganan pandemi Covid-19.