KKB Papua
Mengenal Pistol FN 46 AK Milik Ali Kogoya, KKB Papua yang Ditembak Mati, Senjata Pasukan Khusus
Ali Kogoya ditembak mati saat mencoba memata-matai pergerakan TNI/Polri yang menjaga keamanan Papua di Distrik Ilaga, Minggu (3/4//2022).
Menurut Faizal, keberhasilan aparat keamanan mendeteksi keberadaan Ali Kogoya merupakan perintah Kapolda Papua kepada Polres di daerah rawan untuk memperkuat pengamanan di dalam kota.
"Satu minggu yang lalu, Kapolda sudah memerintahkan lima kapolres untuk menyusun sistem kota sehingga keberadaan masing-masing kelompok (KKB) bisa diantisipasi untuk menyerang masyarakat umum ataupun TNI-Polri," kata dia.
"Ini salah satu indikasi kalau sistem ini mulai berdampak."
Baca juga: Video KKB Papua Arahkan Pelontar Granat ke Langit, Sebby Sambom Jengkel Dituduh Bantai Babinsa
Di bagian lain, Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius Fakhiri membenarkan adanya penembakan tersebut.
Menurutnya, anggota KKB itu ditembak petugas karena berusaha melawan dan menembak petugas saat hendak ditangkap.
Dikutip dari Tribun Papua, Ali Kogoya diketahui anggota KKB Kuyawage.
Baca juga: BERULAH LAGI, KKB Papua Pimpinan Undius Kogoya Bakar SD dan Aniaya Guru, Ini Daftar Kekejamannya
Ali Kogoya bergabung dengan KKB pimpinan Lekagak Telenggen di Ilaga, Kabupaten Puncak.
Menurut Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, saat ditembak itu Ali Kogoya membawa sepucuk senjata api jenis FN 46 AK dengan nomor seri EA 1520077 yang berisi dua butir peluru di dalam magazin.
Dia menambahkan, berdasarkan laporan yang diterima, senjata api yang dibawa Kogoya berasal dari Undius Kogoya.
Undius Kogoya sendiri dikenal sering melancarkan teror di Puncak, Puncak Jaya hingga Intan Jaya.
Fakhiri mengatakan, jenazah Ali Kogoya kemudian dibawa ke Puskesmas Ilaga, sementara petugas mengamankan barang bukti berupa senjata api jenis FN 46 di Polres Puncak.
2 Anggota KKB Papua Lemas dan Ketakutan Sebelum Beraksi
Sementara itu, ada cerita dramatis di balik penyerahan diri dua anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka ( TPNPB-OPM) Natalis Watora (25) dan Engel Feneteruma (31) ke Makoramil 1804-07/Kambrauw, Kampung Sunua, Distrik Kambrauw, Kaimana, Papua Barat.
Kedua anggota TPNPB-OPM atau yang biasa disebut KKB Papua ini sempat ketakutan dan lemas karena tidak makan.
Hal itu diungkapkan Dandim 1804/Kaimana Letkol Inf. Chairi Suhanda kepada Kompas.com, Senin (4/4/2022).