Berita Jembrana
Bocah 10 Tahun di Batuagung Jembrana Diduga Jadi Korban Percobaan Penculikan
Bocah 10 Tahun di Batuagung Jembrana Diduga Jadi Korban Percobaan Penculikan
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Bocah 10 Tahun di Batuagung Jembrana Diduga Jadi Korban Percobaan Penculikan.
Aksi percobaan penculikan menimpa seorang bocah di Banjar Anyar, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali.
Hal ini, diketahui usai bapak dari anak itu, yakni Ida Bagus Putu Juniarta yang sering dipanggil Gus Arjun, melaporkan kejadian itu ke pihak desa dan bhabinkamtibmas setempat.
Percobaan penculikan yang terjadi pada Selasa 5 April 2022 lalu ini gagal, dan dilaporkan ke pihak desa pada 6 April 2022.
Informasi yang dihimpun, Gus Arjun memiliki anak laki-laki, yakni Ida Bagus Made Putra Tata Negara, 10 tahun, yang bersekolah di SD Negeri 4 Batuagung.
Nah, peristiwa percobaan penculikan terjadi pada hari Selasa lalu, saat korban pulang sekolah sekitar pukul 13.00 Wita.
Untuk modus dari para pelaku ialah mencoba mengantarkan korban pulang ke rumah menumpang sepeda motor pelaku.
Kepada ayahnya, korban mengaku kedua pelaku menaiki sepeda motor, berbaju hitam memakai masker, dan helm.
Di tangan pelaku, memegang handuk hitam kecil.
Ayah korban, Gus Arjun kepada aparat desa mengaku, sepulang sekolah sekitar pukul 13.00 Wita, anaknya pulang dan diminta untuk membeli es di barat rumah yang berjarak kira-kira 50 meter.
Selanjutnya, dua pelaku membuntuti, dan berjarak sekitar 10 meter dari warung usai belanja, korban dihadang para pelaku dan memepetnya.
“Sudah menghadang dan memepet anak saya. Yang satunya turun dan menghadang anak saya. Anak saya dihadang dan mau ditangkap, terus pelaku yang turun ngomong ”tenang dik sini sama om”,” ucap Gus Arjun kepada pihak Desa.
Menurut Gus Arjun, saat pelaku melancarkan aksinya itu, beruntung pemilik Salon Ratna keluar dari ruangan membawa sampah ditaruh di depan salon.
Pelaku yang hendak membawa korban, kabur karena aksinya ketahuan.
Pelaku melarikan diri ke arah barat, akan tetapi mereka sempat menabrak tempat suci (sangah lebuh).