Berita Karangasem
Kasus DBD di Karangasem Naik di Triwulan I 2022
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Karangasem triwulan I 2022 mengalami peningkatan dibandingkaan triwulan I 2021
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN BALI.COM, KARANGASEM - Kasus DBD di Karangasem Naik di Triwulan I 2022.
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Karangasem triwulan I 2022 mengalami peningkatan dibandingkaan triwulan I 2021.
Dari Januari sampai Maret 2022 jumlah kasus mencapai 177 kasus, sedangkan 2021 selama seetahun mencapai angka 185 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karangasem Gusti Bagus Putra Pertama, mengataksn, kasus DBD di Kabupaten Karangasem meningkat dibanding sebelumnya.
Naiknya kasus DBD adalah siklus lima tahunan.
Baca juga: Januari – Maret 2022 Terjadi 318 Kasus DBD di Denpasar, Meningkat dari Tahun 2021 Bulan yang Sama
Cuaca yang berubah-ubah menjadi pemicu naiknya kasus DBD di Kabupaten Karangasem.
"Nyamuk aedes aegypti biasanya berkembang jika ada genangan air sekitar rumah. Tapi ini memang siklus 5 tahunan.
Kalau sudah ditemukan 1 kasus, potensi menular ke yang lain ada," ungkap I Gusti Bagus Putra Pertama, pejabat asal dari Kecamatan Sidemen.
Ditambahkan, dari 177 kasus yang ditemukan, paling banyak di Kecamataan Karangasem, hampir 84 kasus.
Sedangkan sisanya tersebar d ibeberapa kecamatan di Kabupaten Karangasem.
Diantaranya Kecamatan Bebandem, Manggis, Kubu, Sidemeen, Abang, Selat, dan Kecamatan Rendang.
Untuk capaian Angka Bebas Jentik (ABJ) di Kabupaten Karangasem sudah mencapai 93 persen.
Angka ini masih dibawah taarget.
Seharusnya ABJ mencapai 95 persen ke atas.
Melejitnya DBD di Kabupaten Karangasem belum dinyatakan sebagai kasus luar biasa.
Baca juga: Ciri-ciri Gejala Demam Berdarah atau DBD, Pencegahan Hingga Pengobatan