Jadi Korban Robot Trading, Chris Ryan Berharap Uang Rp 82,5 Juta Kembali

TRIBUN-BALI.COM - Aktor Chris Ryan kini tengah fokus menjalani dua robot trading, yakni Fahrenheit dan AutoTrade Gold (ATG).

Sebelumnya, ia juga menjalani robot trading Net89, tetapi Chris memilih berhenti karena sudah mengalami kerugian.

Namun, Chris mengaku bahwa investasi yang dijalaninya di Fahrenheit juga kini mengalami kerugian cukup besar hingga Rp 82,5 juta.

Dikutip dari YouTube Pantengin TV, Sabtu (9/4/2022), ia bahkan mengaku bahwa sebanyak 97 anggota, termasuk dirinya mengalami total kerugian hingga Rp 30 miliar.

Baca juga: BEGINI Cara Robot Trading Fahrenheit Mengambil Uang dari Korbannya

"Jadi gua bilang 30 miliar itu satu grup, dari 97 orang dikalkulasi ruginya 30 miliar."

"(Rugi pribadi) 5 ribu dolar, itu 82,5 juta dari Fahrenheit," terang Chris.

Sementara itu, untuk robot trading ATG, ia mengaku belum menunjukkan adanya penipuan, meskipun untuk penarikan cukup tersendat.

"ATG gua masuk lebih dari 25 ribu dolar itu di atas 400 juta-an beserta robotnya."

"Wd (withdrawal/penarikan)-nya masih tersendat lah, belum scam tapi wd-nya tersendat," ucapnya.

Baca juga: KRONOLOGI Bos Robot Trading Fahrenheit Ditangkap, Buat Korban Margin Call Mendadak, Rugi Rp5 Triliun

Dalam kesempatan tersebut, Chris mengatakan bahwa dari total 197 anggota, hanya 97 orang yang maju untuk memperkarakan penipuan Fahrenheit ini.

"Dari 197 orang, cuma 97 yang mau memperkarakan ini."

"Sisanya merasa ada yang udah hopeless duluan nggak bakal balik, males ribet, males ke-expose, dan ikhlas."

"Tapi kami yang baru baru banget ini gimana? Orang lagi Covid begini, jaman lagi susah, ekonomi lagi susah," timpal Chris.

Chris merasa apabila keadaan sedang tidak Covid, kemungkinan jumlah korban tak sebanyak sekarang.

Lebih lanjut, pria berusia 31 tahun tersebut mengaku dirinya dan anggota lain sudah melaporkan CEO Fahrenheit, Hendry Susanto.

"Akhirnya kita ngelaporin Hendry bareng-bareng, Hendry Susanto CEO Fahrenheit."

"Mereka melakukan 60 open posisi yang setiap open posisi diakhiri dengan loss."

"Jadi seakan-akan dibuat market kita loss, kita kehilangan modal kita," tambah Chris.

Dengan membawa kuasa hukum, Chris sangat berharap uangnya dapat kembali.

"Kalau nama lo nanti disebutkan dalam putusan pengadilan sama hakim, misal 'Chris Ryan sekian...'."

"Berarti hasil sitaannya bagian lo akan diberikan, jadi masih punya harapan duit lo akan kembali?" tanya Gita Sinaga.

"Berharap," jawab Chris mantap.

"Seandainya duitnya di Fahrenheit sama di ATG nggak balik?" cecar Gita.

"Ya harus disiapkan (mentalnya) juga, jadi gua berharap besar, tapi realistis gua besarin," timpal Chris.

Menyadari kerugian yang dialaminya, Chris berpesan kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam melakukan investasi.

Mengingat saat ini banyak investas bodong.

"Kalau mau investasi, sekarang lebih mikir lah kalau misalkan nggak OJK nggak Bappebti, udah deh nggak usah buang-buang waktu."

"Kalau untuk pemerintahan mungkin satgasnya lebih ketat, jangan ada pembiaran," sambungnya.

Hal ini mengingat bahwa satgas sejak Januari 2022 memblokir investasi bodong, tetapi sudah terlanjur menjamur di masyarakat.

Ia berharap pihak berwajib mengumumkan daftar investasi bodong kepada masyarakat.

"Harapan gua adalah kalau misalnya sudah ada identifikasi ini adalah investasi bodong, jangan hanya memberikan pengumuman dan literasi pemberitaan terhadap media maupun masyarakat."

"Tapi juga dilakukan tindak lanjutnya berupa pemblokiran dari awal."

"Sehingga investasi-investasi bodong ini nggak menjerat banyak banget orang," jelas Chris.

Sementara itu, Chris juga berharap Hendry Susanto selaku CEO Fahrenheit bertanggung jawab mengembalikan uang para korban.

"Berperikemanusiaanlah, kembalikan duit member, thank you, Bro," tutup Chris Ryan.

(Tribunnews.com/Katarina Retri)

Artikel terkait telah tayang di Tribunnews dengan judul Rugi hingga Rp 82,5 Juta dari Robot Trading Fahrenheit, Chris Ryan Berharap Uang Kembali