Konflik Rusia vs Ukraina
KORUT Dukung Invasi Rusia ke Ukraina, Sebut Joe Biden 'Orangtua Pikun', Tuduh AS Jadi Akar Masalah
Korea Selatan mendukukan invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina, serta menuduh AS sebagai permasalahan
Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN-BALI.COM – Pihak Korea Utara menyebut Presiden Amerika Serikat, Joe Biden sebagai orang tua yang pikun.
Hal tersebut usai Biden menuduh presiden Rusia, Vladimir Putin telah melakukan tindakan kejatahan perang.
Dilansir Tribun-Bali.com dari Korean Central News (KCNA) lewat Tribun-video.com pada Senin 11 April 2022 dalam artikel berjudul Korea Utara Beri Sinyal akan 'Serang' AS setelah Sebut Biden Pemimpin Pikun, Berkubu dengan Rusia, tuduhan tersebut disampaikan Biden usai kekerasan yang dituduhkan pihaknya kepada Rusia dalam serangan terhadap warga sipil di kota Bucha, Ukraina.
Ia pun meminta Putih agar diadili atas kasus tersebut.
"Cerita terbaru adalah kepala eksekutif AS yang berbicara buruk tentang Presiden Rusia dengan data tidak berdasar," tulis komentar yang diterbitkan kantor berita Pemerintah Korea Utara, KCNA.
Pihak Korut pun menilai tuduhan yang disampaikan orang nomor satu Negeri Paman Sam itu ceroboh.
"Pernyataan sembrono seperti itu hanya dapat dibuat oleh keturunan Yankee, yang menguasai agresi dan jalan cerita. Kesimpulannya bisa jadi ada masalah di intelektualnya dan ucapannya yang sembrono itu hanya menunjukkan kecerobohan seorang lelaki tua dalam kepikunannya," kata Korea Utara.
Baca juga: RUSIA Hancurkan Bandara di Kota Dnipro, Ukraina Disebut Terima Bantuan Tentara Bayaran Asing
Pemerintah Pyongyang sendiri secara terbuka mendukung invasi Rusia ke Ukraina.
Korea Utara juga menuduh Amerika Serikat yang selama ini menjadi akar permasalahan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.
Sebelum Biden dinominasikan sebagai Capres AS, media Pemerintah Korea Utara juga pernah menyebut Biden sebagai anjing gila yang harus dipukul mati.
Pasukan Ukraina Bersiap Serangan Rusia
Angkatan bersenjata Ukraina pada Senin 11 April 2022 bersiap untuk serangan baru Rusia ketika ledakan kuat mengguncang kota-kota di selatan dan timur.
Sementara itu, pemimpin Austria berencana bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan menyerukan diakhirinya konflik.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy terus melakukan kampanye untuk menggalang dukungan internasional dan mengumpulkan warga negaranya, memperingatkan bahwa minggu mendatang akan menjadi penting dan menegangkan.
"Rusia akan semakin takut. Takut kalah. Takut kebenaran harus diakui," kata Zelenskiy dalam pidato video larut malam dikutip Tribun-Bali.com dari Reuters pada Senin 11 April 2022.