Berita Bangli
Kasus Positif Rabies di Bangli Meningkat, Hingga Bulan April Tercatat 21 Kasus Positif
Kasus positif rabies di Bangli masih perlu mendapat perhatian. Menyusul banyaknya desa di Bangli yang masuk dalam kategori zona merah rabies.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Kasus positif rabies di Bangli masih perlu mendapat perhatian. Menyusul banyaknya desa di Bangli yang masuk dalam kategori zona merah rabies.
Berdasarkan data yang dihimpun di awal tahun 2022 ini, tercatat ada 21 kasus positif rabies.
Menurut Kepala Sub Kordinator Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli Drh Made Armana jumlah tersebut tergolong tinggi.
Terlebih jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Tahun sebelumnya, hingga akhir tahun 2021 tercatat ada 47 kasus. Sementara di tahun 2022, baru berjalan 4 bulan saja sudah ada 21 kasus," ungkapnya, Selasa 12 April 2022.
Baca juga: Dinkes Bangli Rancang Program Vaksinasi Dengan Doorprize
Penyebab meningkatnya kasus rabies, Armana tidak memungkiri jika salah satunya akibat capaian vaksinasi rabies yang minim.
Disebutkan pada beberapa tahun belakangan, capaian vaksinasi rabies di Bangli hanya mencakup 30 persen dari total populasi 57.650 ekor anjing.
"Kenapa hanya sekian persen, karena ruang gerak kami terbatas akibat pandemi Covid-19. Di samping itu juga biaya operasional yang terbatas," jelasnya.
Sementara di tahun 2022 ini, Armana mengaku target vaksinasi rabies adalah 50 persen atau 28 ribu ekor lebih anjing. Sasarannya diutamakan pada zona merah rabies, yakni 23 desa yang tersebar di empat kecamatan.
Pihaknya menyebut, dari 23 desa ini paling banyak berada di wilayah Kecamatan Kintamani, dengan 14 desa.
Di antaranya Desa Terunyan, Abang Songan, Suter, Bonyoh, Buahan, Catur, Daup, Batur Tengah, Batur Selatan, Kintamani, Sukawana, Subaya, Pinggan dan Sekardadi.
"Kenapa paling banyak, ini tidak terlepas karena wilayah kecamatannya yang paling luas daripada kecamatan lain," ucapnya.
Baca juga: Pejabat, PTT, hingga Pengusaha Swasta Urunan untuk Perayaan HUT Bangli
Sementara di kecamatan lain seperti Tembuku, lanjut Armana, ada empat desa yang masuk zona merah. Yakni Desa Bangbang, Yangapi, Peninjoan dan Jehem.
Di Kecamatan Bangli meliputi Desa Pengotan, Tamanbali, Kelurahan Kubu dan Cempaga. Sedangkan di Kecamatan Susut hanya Desa Tiga.
"Untuk saat ini, capaian vaksin sudah mencapai 17.400 ekor. Apabila seluruh zona merah ini sudah ter-cover, barulah vaksinasi menyasar desa-desa penyangga, atau desa yang berbatasan dengan zona merah tersebut," ujarnya. (*)
Berita lainnya di Berita Bangli