Liga 3
APPI Ungkap Fakta Miris Gaji Pemain di Liga 3, Ada Klub Bayar Rp 250 Ribu Setahun & Menunggak Lagi
Adalah Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia atau APPI, baru-baru ini menguak fakta yang mengejutkan soal gaji pemain di kompetisi Liga 3
lihat foto
TRIBUN-BALI.COM, - Dunia persepakbolaan di Tanah Air kembali menyuguhkan fakta miris sekaligus memantik keprihatinan banyak pihak.
Adalah Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia atau APPI, baru-baru ini menguak fakta yang mengejutkan soal gaji pemain di kompetisi Liga 3 Indonesia.
Fakta tak mengenakkan itu dibeberkan oleh Deputy Chief Executive APPI, Gotcha Michel.
Disebutkan Gotcha Michel, setidaknya ada klub di Liga 3 yang hanya memberikan gaji ke pemain dengan nilai Rp 250 ribu selama satu tahun.
Baca juga: KETUM PSSI Semprot Wasit Liga 3, Iwan Bule: Cari Nafkah di Pekerjaan Lain Saja
Baca juga: Tak Lolos Babak 32 Besar Liga 3 Indonesia, Ini Kata Ketum PS Jembrana
Baca juga: Pukul Wasit, 6 Pemain Klub Liga 3 Ditetapkan Polisi sebagai Tersangka
Celakanya, tim Liga 3 tersebut bahkan belum menyelesaikan pembayaran gaji tersebut.
"Ya itu benar, untuk Liga 3 ada pemain yang gajinya 250 ribu untuk satu tahun dan ditunggak," kata Gotcha Michel dilansir Tribun Bali via Bolasport.com.
Masih diungkapkan sumber, fakta miris lainnya pemain mulanya mengira bahwa besaran nilai gaji Rp 250 ribu tersebut adalah nilai yang bakal diterimanya selama per satu bulan.
Namun, kenyataannya justru sebaliknya.
"Pemainnya tidak tahu nominal itu untuk setahun, mereka tahu itu sebulan," tutur
Gotcha Michel.
Gotcha Michel pun masih enggan menyebutkan identitas klub Liga 3 tersebut.
Karena sedang dalam proses pengumpulan data.
Baca juga: Babak Baru Kasus Kekerasan Wasit di Liga 3, Daeng Rewa Dapat 10 Jahitan, Enam Pemain Ini Tersangka
Baca juga: Isu Transfer Liga 1: Jadi Gelandang Terbaik Versi APPI, Playmaker Persib Apik Ini Diincar Persija
Baca juga: Kabar Duka, Pemain Liga 3 Meninggal Dunia, Akibat Kepala Tertabrak
Gotcha Michel berharap klub Liga 3 tersebut segera menyelesaikan tunggakan ini.
Sehingga tidak perlu dilanjutkan melalui jalur hukum.
"Saat ini masih kami coba, kan ada proses, bicara baik-baik, jadi mudah-mudahan yang berhutang sadar, kalau tidak akan menjadi berita besar," tutur Gotcha Michel.
"Tidak etis kalau kami sebut, kami masih tunggu iktikad baik, kami masih dalam tahap mengumpulkan data, hari Jumat kemarin masih dikumpulkan, dan meeting."
