Pelaku Penganiayaan Ade Armando Pengangguran, Tinggalkan Rumah Lima Hari Sebelum Insiden

Pelaku Penganiayaan Ade Armando Pengangguran, Tinggalkan Rumah Lima Hari Sebelum Insiden

Istimewa via Tribun Jabar
Tampang keempat terduga pengeroyokan terhadap Ade Armando saat kericuhan terjadi dalam demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR, Senin (11/4/2022). 

TRIBUN-BALI.COM - Ibu Abdul Latip alias AL (25), pelaku penganiayaan pegiat media sosial, Ade Armando terus menangis memikirkan anaknya.

Pasca aksi beringas Abdul Latip di depan Gedung DPR RI, hingga kini pelaku menghilang.

Ibu Abdul Latip juga mengungkap niatan anaknya saat pergi meninggalkan rumah lebih dari seminggu yang lalu.

Baca juga: PENGAKUAN LENGKAP: Penganiaya Ade Armando Diajak Khusus ke Jakarta, Kumpul di Surade

Sang ibu pun tak mengira kalau pamitnya sang anak dari rumah itu, justru kini membuatnya harus berurusan dari polisi.

Apalagi, tetangga di kampungnya sudah ramai membicarakan foto anaknya yang tersebar dalam media sosial.

Hal itu membuat sang ibu hanya bisa menangis memikirkan nasib anaknya.

Ia tak menyangka anaknya jadi salah satu terduga pelaku pengeroyokan terhadap pegiat media sosial sekaligus dosen Universitas Indonesia itu.

Baca juga: Dituduh Aniaya Ade Armando hingga Babak Belur, Budi Buka Suara, Ungkap Fakta-fakta ini

Insiden ini terjadi dalam demonstrasi mahasiswa yang digelar di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, pada Senin (11/4/2022) siang.

Foto wajah dan identitasnya serta alamat lengkap terduga pelaku menyebar di berbagai platform media sosial beberapa saat setelah insiden kericuhan tersebut. 

Salah satunya Abdul Latip alias AL (25) yang merupakan warga Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi.

Camat Tegalbuleud Antono membenarkan, dalam data kependudukan, Abdul Latif tercatat sebagai warganya yang saat ini tinggal bersama orangtuanya.

"Ya benar, staf kami sudah mengecek dan mengunjungi ke rumah orangtuanya," ungkap Antono dilansir dari Kompas.com, Rabu (13/4/2022).

Menurut dia, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Tegalbuleud, saat mendapat informasi langsung menyambangi rumahnya.

Pihaknya langsung mengecek dan mencocokkan kepada orangtua dan keluarga setelah foto wajah dan alamat menyebar di media sosial.

Hasilnya benar bahwa Abdul Latip merupakan warganya.

Kemudian berdasarkan pengakuan orangtuanya, anaknya yang bernama Abdul Latip itu sudah pergi meninggalkan rumah sekitar lima hari sebelum insiden terjadi.

Bahkan hingga saat ini, Abdul Latip belum kembali ke rumah sejak kepergiannya.

Ia juga menjelaskan profesi Abdul Latip selama ini.

"Sehari-hari pengangguran, dan posisinya bukan mahasiswa," ujar Antono.

Untuk informasi lebih lengkapnya, kata dia, silakan menghubungi staf kecamatan yang langsung menemui orangtua di rumahnya.

"Saya sedang rapat Sukabumi, silakan langsung hubungi ya," kata dia.

Minta Uang Rp 30.000

Sementara itu, Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban (Trantib) Kecamatan Tegalbuleud, Denda Sudenda mengatakan kalau Abdul Latip yang merupakan anak bungsu dari empat bersaudara itu belum juga kembali ke rumah.

"Bapak dan ibunya mengakui bila anak bungsunya pergi dari rumah Minggu pekan lalu, sampai kemarin belum pulang," kata Denda dilansir dari Kompas.com, Rabu (13/4/2022).

Menurut Denda, saat diperlihatkan foto-foto, orangtua Abdul Latip sempat kaget dan langsung membenarkan bila wajah yang ada dalam foto adalah anaknya.

Padahal sebelumnya para tetangga di kampung sudah ramai membicarakan foto Abdul Latip yang tersebar dalam media sosial.

Orangtuanya pun terlihat sangat terpukul dengan insiden tersebut.

"Ibunya terus-terusan menangis karena anaknya sampai kemarin belum pulang sudah seminggu," tutur Denda.

Berdasarkan pengakuan orangtuanya, lanjut Denda, Abdul Latip kesehariannya hanya menyabut rumput, mengurus dan menggembalakan ternak domba peliharaannya.

"Anaknya pendiam, hanya lulusan SD lalu SMP-nya ikut paket B dan sempat mondok di pesantren di Kecamatan Kalibunder," jelas dia.

Minta uang Seminggu yang lalu, ia minta uang ke orangtuanya dengan alasan mau berangkat ke Jakarta bersama temannya.

Oleh orangtuanya yang sehari-hari bekerja penyadap kelapa hanya dibekali uang Rp 30.000

"Minggu berangkat pagi, sampai saat ini lebih dari seminggu belum pulang juga," ujar dia.

"Saat saya berkunjung ke rumahnya, ibunya menangis terus ingin anaknya pulang," sambung Nenda.(*)

Artikel terkait telah tayang di Tribunnews Bogor dengan judul Syok, Ibunda Terduga Pengeroyok Ade Armando Terus Menangis, Pelaku Minta Uang Segini Sebelum Pergi

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved