Tips Kesehatan

Keringat Berlebihan Bikin Bau Tak Sedap, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Keringat merupakan cara alami bagi tubuh untuk membuang racun serta berbagai jenis senyawa yang jika terlalu banyak di dalam tubuh akan menjadi beracu

Editor: Noviana Windri
istock
Ilustrasi keringat 

TRIBUN-BALI.COM - Berkeringat adalah hal lumrah. Apalagi setelah berolahraga atau melakukan aktivitas di bawah sinar matahari.

Keringat merupakan cara alami bagi tubuh untuk membuang racun serta berbagai jenis senyawa yang jika terlalu banyak di dalam tubuh akan menjadi beracun.

Yang jadi masalah adalah ketika mengeluarkan keringat berlebihan.

Ketiak jadi basah sehingga menimbulkan bau tak sedap.

Kondisi itu tentu saja mengganggu dan membuat siapapun yang mengalaminya tidak percaya diri.

Baca juga: Keringat Berlebih Sering Menganggu, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Baca juga: Tanda-tanda Penyakit Paru-paru Basah yang Harus Diwaspadai, Telapak Tangan Keringat Berlebihan

Keringat berlebihan pada seseorang disebut hiperhidrosis.

Saat mengalami hiperhidrosis, kelenjar keringat bekerja terus-menerus sehingga menghasilkan kelebihan keringat yang tidak dibutuhkan tubuh.

Penyebab keringat berlebih ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu hiperhidrosis primer dan sekunder.

Hiperhidrosis primer biasanya ditandai dengan keringat berlebih di salah satu area tubuh, dan penyebarannya simetris seperti kepala, wajah telapak tangan, ketiak dan kaki.

Sementara hiperhidroses sekunder keringat berlebih dapat keluar dari salah satu area atau seluruh tubuh penderitanya seperti pada bibir, dahi, kulit kepala dan hidung. Biasanya terjadi usai menyantap makanan pedas dan panas terjadi secara fisiologis pada banyak orang.

"Hiperhidrosis sekunder juga bisa diakibatkan karena aktifitas tidur dan kondisi seperti kehamilan, diabetes, penyakit jantung, gangguan tiroid, Stroke, penyakit infeksi, seperti malaria, HIV/AIDS dan Tuberculosis, menopause,” terang dr Ade Firman SpKK Dokter dari Hermina Podomoro Sunter.

Untuk mengurangi keringat berlebihan, lanjut dr. Ade Firman Sp.KK,, ada beberapa cara.

Pertama mandi dua kali sehari untuk menghilangkan bakteri pada kulit. Kedua, rajin menggunakan antiperspirant di daerah kulit yang berkeringat, terutama daerah ketiak.

Antiperspirant berbeda dengan deodoran yang selama ini dikenal oleh masyarakat.

Antiperspirant ini diformulasikan untuk memberikan perlindungan keringat dan bau yang sangat efektif. Ia juga bisa mengurangi keringat pada pori-pori kulit, yaitu pada kelenjar Apokrin yang keluar dari tubuh,karena didalam kulit terdapat dua kelenjar keringat Ekrin dan Apokrin.

Baca juga: PENYEBAB Biang Keringat Muncul Meski Seharian di Rumah Saja

Baca juga: AC Milan Vs Liverpool, Duel Hingga Keringat Terakhir

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved