Berita Klungkung

Pertama Kali Ikut Lomba Kuliner di Klungkung, Evi dan Pade Sulap Lawar Jadi Kuliner Internasional

Dewa Ayu Evi dan Pade Wahyu Putra merupakan siswa di LPK (Lembaga Pelatihan Kerja) Glory International.

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Noviana Windri
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Dewa Ayu Evi dan Pade Wahyu Putra menunjukan kuliner lawar bungkak dengan cita rasa internasional, yang mereka garap saat Lomba Kuliner Pendamping Beras yang digelar di Balai Budaya Ida I Dewa Agung Istri Kanya, Semarapura, Klungkung, Minggu (17/4). 

TRIBUN-BALI.COM - Dewa Ayu Evi (22) dan Pade Wahyu Putra (23) tampak sangat antusias ketika mengikuti lomba Kuliner Pendamping Beras yang digelar di Balai Budaya Ida I Dewa Agung Istri Kanya, Semarapura, Klungkung, Minggu 17 April 2022. 

Lomba itu merupakan pengalaman pertama mereka untuk beradu keterampilan mengolah kuliner. 

Dewa Ayu Evi dan Pade Wahyu Putra merupakan siswa di LPK (Lembaga Pelatihan Kerja) Glory International.

Meskipun baru pertama kali mengikuti lomba mengolah kuliner, mereka tampak tidak canggung dalan mengikuti lomba kuliner pendamping beras yang digelar DPC PDIP Klungkung.

Bahkan tangan mereka tampak terampil mengolah ubi dan bungkak (kelapa muda) menjadi kuliner lawar.

Baca juga: Hari Paskah, Gereja di wilayah Denpasar Barat Mendapat Pengamanan dari Petugas Gabungan

Baca juga: Liverpool Anggap Serius Semua Laga, Turunkan Skuad Penuh Saat Tumbangkan Manchester City

Baca juga: Hari Paskah, Gereja di wilayah Denpasar Barat Mendapat Pengamanan dari Petugas Gabungan

"Kami persiapan sudah selama seminggu untuk lomba ini, agar tampil maksimal. Apalagi ini pengalaman pertama kami lomba kuliner," ujar Dewa Ayu Evi saat ditemui di sela-sela lomba.

Mengingat lomba tersebut harus berbahan dasar pangan non beras, mereka mencoba mengolah ubi menjadi kuliner yang istimewa.

Jika biasanya lawar berbahan daging, mereka justru memanfaatkan ubi.

Bahkan lawar bungkak mereka olah dengan cita rasa internasional dengan plating ubi dan berbagai bahan lainnya.

"Kami mengangkat kuliner lawar dalam lomba ini, karena kami ingin mengangkat makanan tradisional. Namun dengan cita rasa yang internasional," ungkapnya.

Daging yang biasanya menjadi bahan utama lawar, mereka ganti dengan ubi. Lalu dipadukan dengan bungkak (kelapa muda), sebagai bahan utama lainnya.

Mereka juga menambahkan plating dengan black olive, sehingga lawar bungkak karya mereka memiliki cita rasa Internasional.

"Konsep kami vegetarian juga. Daging kami ganti dengan ubi sebagai bahan dasar dan plating internasional dengan black olive," timpal Pade Wahyu Putra.

Meskipun itu pengalaman pertama mereka beradu ketrampilan memasak, mereka berharap bisa meraih juara dalam lomba tersebut.

"Astungkara juara, yang penting kami tampil maksimal dulu," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved