Berita Klungkung

Pasokan Minyak Curah di Klungkung Masih Seret, Delapan Hari Tak Dipasok Distributor

Pasokan minyak goreng curah di Klungkung masih seret. Agen-agen minyak goreng di Klungkung pun terpaksa menjual minyak goreng kemasan denganharga

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Marianus Seran
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Pembeli minyak goreng di salah satu agen di Klungkung, Senin (18/4). Pasokan minyak goreng curah di Klungkung masih seret. 

 

TRIBUN BALI.COM, SAMARAPURA-Pasokan minyak goreng curah di Klungkung masih seret.

Agen-agen minyak goreng di Klungkung pun terpaksa menjual minyak goreng kemasan dengan harga Rp 24 ribu per liter.


Seperti yang tampak di salah satu agen minyak goreng di Jalan Rama, Semarapura, Klungkung, Senin 18 April 2022. 

Para pembeli harus gigit jari, karena mereka tidak dapat membeli minyak goreng curah.

Sudah selama 8 hari, agen tersebut tidak dapat pasokan minyak goreng curah.

 

Baca juga: Bupati Suwirta Hibahkan Dua Bidang Tanah Kepada Polres Klungkung


" Sudah 8 hari saya tidak mendapatkan pasokan minyak goreng curah dari distributor di Denpasar," ujar seorang agen minyak goreng di Klungkung, Rizal.


Dari pihak distributor, dirinya mendapatkan informasi minyak goreng curah baru akan sampai di Klungkung pada pekan depan.

Karena tidak kunjung mendapat pasokan minyak goreng curah, dirinya terpaksa menjual minyak goreng kemasan dengan harga Rp24 ribu per kilogram.

Harga minyak goreng kemasan ini lebih mahal 2 kali lipat dibandingkan minyak goreng curah.

Baca juga: Empat Kali Surat Disprinaker Badung Tak Digubris, Pengusaha “Diwarning” Laporkan Data Pekerjanya


" Jelang Idul Fitri tidak ada pasokan minyak goreng curah, terpaksa jual minyak goreng kemasan.

Walau harganya lebih mahal," keluhnya.


Seorang pembeli, Yuni mengungkapkan, dirinya terpaksa membeli minyak goreng kemasan karena tidak kunjung mendapatkan minyak goreng curah.

Apalagi dirinya memiliki usaha jajanan kering, yang menggunakan minyak goreng sebagai bahan utamanya.


" Minyak curah kosong, terpaksa beralih ke minyak goreng kemasan untuk jual jajanan kering.

Terpaksa pakai ini, walau untungnya jadi kecil," ungkapnya. (*) 

 

 

 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved