Berita Badung
Tak Hanya di Bali, Mendagri Tito Ajak Seluruh Daerah Bisa Kelola Sampah dengan Baik
Tito Karnavian mengajak seluruh daerah untuk kreatif dan inovatif dalam mengelola sampah masing-masing.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Noviana Windri
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN BALI.COM, MANGUPURA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian mengajak seluruh daerah untuk kreatif dan inovatif dalam mengelola sampah masing-masing.
Mendagri pun mengakui sejumlah daerah telah mengelola sampah secara optimal.
"Bahkan lebih awal lagi, kampanye mengurangi barang berbahan plastik, diganti dengan yang organik, yang habis bisa hancur dengan cepat oleh proses alami. Karena plastik bisa puluhan hingga ratusan tahun terurainya," ujar Mendagri Tito dalam acara Launching Gerakan Inovasi Langsung Aksi Tuntaskan Sampah #GILAsSampah di Pantai Jerman, Kuta, Badung, Bali, Minggu (17/4/2022).
Dalam kesempatan itu, Mendagri juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam pengelolaan sampah.
Terlebih, penanganan urusan persampahan tidak bisa dilakukan sendiri.
Baca juga: Mendagri Tito Karnavian Sebut Wayan Koster Bli Gub Paling Aktif Berdiskusi
Baca juga: Mendagri Tito Karnavian Sebut Mall Pelayanan Publik di Kabupaten Badung Terbaik di Indonesia
Baca juga: Bupati Gianyar Ditegur Mendagri Tito Karnavian Terkait Insentif Nakes Sebesar Rp 26 Miliar
"Mulai dari hulu, kita harus mengurangi produksi sampah (reduce), kemudian digunakan kembali (reuse), hingga bisa di-recycle atau didaur ulang," imbuh Mendagri Tito.
Aksi #GILAsSampah, menurut Mendagri, bukan sesuatu yang baru.
Mendagri pun menekankan agar pengelolaan sampah bisa dilakukan secara berkelanjutan.
"Kita ambil momentum ada G20, di mana Indonesia pertama dalam sejarah menjadi Ketua G20, negara dengan perekonomian besar di dunia," imbuhnya.
Mendagri Tito mengatakan, agenda puncak G20 yang akan berlangsung di Bali mendatang akan dihadiri banyak kepala negara.
Adapun salah satu tema yang akan diangkat, yakni persoalan iklim dan pemanasan global.
"Kemudian lingkungan hidup, iklim, dan lingkungan, karena temanya itu, kita sebagai orang timur, sebagai tuan rumah, kita tunjukkan jangan sampai dilihat tempatnya jorok," harap Mendagri.
Dalam perhelatan internasional G20 tersebut, kata Mendagri, Bali akan dikunjungi ribuan orang, mulai dari peserta dan delegasi banyak negara di dunia.
Mereka diperkirakan juga bakal berwisata. Karena itu, Mendagri meminta berbagai pihak agar menunjukkan kapasitas memadai dalam mengelola lingkungan, utamanya sampah.