Berita Denpasar

Jelang Lebaran 2022, Pemerintah Bolehkan Mudik, Para Perantau Senang Bisa Pulang Kampung

Pemerintah Indonesia memperbolehkan masyarakat untuk melaksanakan mudik lebaran tahun 2022. Setelah dua tahun sejak pandemi, akhirnya masyarakat d

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Harun Ar Rasyid
Tribun Bali/Putu Yunia Andriyani
Para pemudik yang siap naik ke dalam bus untuk menuju kampung halaman masing-masing, Kamis, 21 April 2022. 

TRIBUN-BALI, DENPASAR - Pemerintah Indonesia memperbolehkan masyarakat untuk melaksanakan mudik lebaran tahun 2022.

Setelah dua tahun sejak pandemi, akhirnya masyarakat dapat melaksanakan perjalanan mudik.

Liburan dan cuti lebaran sudah dipastikan dapat dinikmati bersama keluarga di kampung halaman.

Ini merupakan kabar bahagia karena masyarakat khususnya umat muslim dapat melepas rindu kehangatan lebaran.

Amini, salah satu pemudik mengatakan ia sangat senang bisa melakukan perjalanan mudik.

Mudik kali ini merupakan obat rindu mengingat dirinya sudah empat tahun tidak melaksanakan mudik.

Keuangan yang difokuskan pada pendidikan kedua anaknya membuat ia harus menunda mudiknya di dua tahun pertama.

Setelah perekonomian membaik, pandemi justru melanda sehingga ia dan keluarga pun belum bisa kembali ke kamping halaman.

"Saya sudah empat tahun ga pulang karena dulu memang masih fokus sama anak-anak yang baru masuk sekolah.

Nah pas sudah ada uang, malah pandemi, jadi udah lama sebenarnya pingin mudik," ujar Amini.

Perempuan asal Surabaya ini juga mengatakan, selain mudik, kepulangannya sekaligus untuk merawat suami yang sedang sakit.

Walaupun ia hanya mendapat jatah libur yang singkat, ia tetap bersyukur dan memaksimalkan kesempatan yang diberikan.

Rencananya ia akan berangkat pada tanggal 1 Mei atau 1 hari sebelum lebaran.

Ia mengurus perjalanan mudiknya sendiri dikarenakan suami dan anak-anaknya yang sudah mendahului ke Surabaya.

"Saya sebenarnya ga apa-apa kalau sebentar di sana (kampung) asalkan bisa kumpul dengan keluarga.

Yang membuat agak kepikiran kan karena ternyata kondisi suami yang sakit, jadi kalau kumpul bareng bikin bingung," ungkap ibu dua anak ini.

Hal senada juga diungkapkan Rama, asal Bojonegoro.

Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Udayana ini pun senang dimudahkan untuk mudik.

Menurutnya, mudiklah yang membuat lengkap perayaan lebaran.

"Kalau saya sih harus mudik, walaupun tiketnya agak mahal, yang penting bisa pulang karena kalau ga kumpul berasa ada yang kurang," ujar Rama yang sedang menunggu busnya siap.

Ia membeli tiket menuju Bojonegoro dengan harga Rp 380.000.

Syukurnya, saat ini ia dalam kondisi sehat dan telah dinyatakan negatif COVID-19.

Rama berpesan kepada pemudik untuk tetap menjaga kesehatan agar mudik berjalan lancar.

Baca juga: Hanya 3 Hari! Promo Indomaret 22-24 April 2022, Beras Diskon, Whiskas Rp29.900 Telur Rp24.900

Baca juga: Digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Piala Wali Kota Surabaya Rencananya Diikuti Tim Luar Negeri

Baca juga: Ronald Surapradja Disebut Lakukan KDRT Selama 14 Tahun Menikah dengan Seruni Purnamasari

Tidak lupa untuk membawa perlengkapan perlindungan dari virus secara mandiri.

"Kalau saya, mudik itu harus lihat kesehatan kita juga. Jangan sampai kita pulang bawa virus. Kasian keluarga di rumah.

Saya sendiri bawa masker, handsanitizer, untuk jaga-jaga di jalan," ujarnya.

Kepada para pemudik yang akan berangkat, diharapkan tetap patuhi protokol kesehatan yang berlaku.

Dan bagi yang belum bisa mudik, tetap sabar dan tetap rayakan lebaran tanpa mengurangi maknanya. (yun)

 

 

BERITA LAINNYA

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved