Human Interest Story

Kisah Sikiani di Denpasar, Jadi Tukang Suun Sejak Masih Gadis, Sehari Mendapatkan Sekitar Rp 30 Ribu

Wayan Sikiani berprofesi sebagai tukang suun sejak tahun 2000. Ibu Sikiani melakukan kegiatan suun dari pukul 09.00 Wita sampai pukul 17.00 Wita.

Penulis: Putu Honey Dharma Putri W | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Putu Honey Dharma Putri
Wayan Sikiani, Seorang Wanita Paruh Baya yang Berprofesi Sebagai Tukang Suun di Pasar Badung, Denpasar - Kisah Sikiani di Denpasar, Jadi Tukang Suun Sejak Masih Gadis, Sehari Mendapatkan Sekitar Rp 30 Ribu 

Uangnya yang terkumpul inilah digunakannya untuk kehidupan sehari-hari bersama suaminya yang berprofesi sebagai buruh bangunan.

Namun sayangnya selama pandemi ini suami Sikiani tidak mendapatkan penghasilan, lantaran sepinya kerjaan.

Baca juga: Perempuan Perkasa Pasar Badung, Wayan Sikiani, Jadi Tukang Suun Sejak SD Demi Dapur Tetap Mengepul

Suaminya pun memutuskan untuk pulang ke kampung untuk mengurus sawah

"Sehari paling dapet Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu lah. Saya pakai buat sehari-hari sama suami. Suami saya buruh bangunan, tapi selama pandemi ini sama sekali tidak ada pemasukan, jadi balik ke kampung ngurus sawah," jelasnya.

Wanita asal Peguyangan ini pun berharap kelak pemerintah dapat menyalurkan bantuan bagi mereka yang berprofesi sebagai tukang suun ini.

"Saya harap pemerintah bisa bantu. Susah sekarang sudah sepi, kalau ada pun tidak semuanya mau menggunakan jasa saya," ungkapnya.(*)

Kumpulan Artikel Denpasar

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved