Berita Budaya

Tradisi Makepung di Jembrana, Balapan Kerbau yang Dilakukan oleh Petani Bali

Tradisi Makepung di Jembrana, Balapan Kerbau yang Dilakukan oleh Petani BaliTradisi Makepung di Jembrana, Balapan Kerbau yang Dilakukan ole

Penulis: Putu Honey Dharma Putri W | Editor: Harun Ar Rasyid
Humas Pemkab Jembrana
Lomba Mekepung Lampit 2019 di selenggarakan Minggu (1/12/2019) pagi di Sirkuit Makepung Lampit Subak Tegalwani Pangkung Jajung Cibunguran, Desa Kaliakah, Negara. 

Selain itu pemukul yang berisi paku digunakan untuk memukul kerbau agar ia terpacu lebih cepat dalam berlari.

Pemukul yang dilengkapi dengan paku ini dimaksudkan agar ketika dipukul darah kerbau keluar sehingga kulit kerbau tidak mengeras dan lebam.

Luka yang membekas pada kulit kerbau karena pukulan tersebut nantinya dapat disembuhkan dengan obat tradisional.

Tentu bagi sebagian orang hal ini merupakan hal yang sadis dan termasuk kekerasan terhadap hewan. Hal ini pun juga yang membuat wisatawan tidak begitu tertarik untuk menyaksikan tradisi Makepung ini.

Namun makepung secara tidak langsung juga telah mendatangkan manfaat ekonomi. Baik untuk pelaku dari makepung sendiri maupun masyarakat tempat diadakannya lomba makepung.

Kerbau makepung jelas memiliki harga jual yang tinggi. Terlebih jika kerbau tersebut pernah menjadi juara.

Untuk kerbau makepung memiliki harga jual sekitar 60 juta per kerbau. Sedangkan kerbau biasa hanya memiliki harga jual sekitar 4 juta.

Dan manfaat untuk masyarakat lokal tersendiri ialah, tempat diselenggarakannya makepung yang dapat membuat perputaran ekonomi di daerah tersebut semakin hidup.(*) (hon)

 

 

BERITA LAINNYA

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved