Konflik Ukraina Rusia
Gara-gara Seorang Tentara, Strategi Penerjunan Linud Rusia Bocor dan Terendus Ukraina, Ini Akibatnya
Baru-baru ini strategi pertempuran Rusia terendus oleh pihak Ukraina gara-gara kealpaan seorang tentaranya.
TRIBUN-BALI.COM – Baru-baru ini strategi pertempuran Rusia terendus oleh pihak Ukraina gara-gara kealpaan seorang tentaranya.
Ya, salah seorang pasukan Rusia dilaporkan membuat kesalahan pada permulaan opsi operasi militer pertama yang membicarakan strategi perang pada alat komunikasi yang tidak terenkripsi.
Data dan pembicara itu kemudian berhasil disadap oleh pasukan milter Ukraina sehingga sukses melakukan counter-strategi.
Mengutip laman Tribunwow.com via The Sun, awal mula bocornya informasi berharga pihak militer Rusia tersebut terendus ketika berusaha menguasai lokasi strategis, yakni Bandara Hostomel yang berjarak 30 mil dari Ibu Kota Ukraina, Kiev.
Kala itu, berkat informasi yang berharga tersebut pasukan Ukraina kemudian menerapkan strategi dengan menunggu kedatangan pasukan Lintas Udara (Linud) Rusia.
Informasi mengenai blundernya pasukan Rusia ini dibocorkan oleh lembaga riset atau penelitian dari Inggris.
Mengenai informasi yang bocor tersebut, disebutkan diketahui tiga hari sebelum opsi penyerangan ke lokasi penerjunan pasukan Linud Rusia.
Al hasil, kendati pasukan Vladimir Putin sukses menguasai Bandara Hostomel, akan tetapi mendapat perlawanan dan molor dari rencana yang telah ditentukan.

Di sisi lain, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengungkapkan optimismenya bahwa pasukannya akan sukses mengusir pasukan Rusia dari Tanah Airnya.
Dengan bantuan persenjataan Barat, ia yakin segera memenangkan perang lawan pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Ia juga menyebutkan rencana kedatangan petinggi Amerika Serikat (AS) ke Kiev.
Sementara melansir The New York Times, Minggu (24/4/2022), didukung oleh masuknya senjata berat dari negara-negara Barat, Zelensky optimis memenangkan perang.
Ia yakin bahwa Ukraina siap untuk mengalahkan pasukan Rusia dalam pertempuran panjang dan brutal untuk menguasai jantung industri di timur.
"Kami akan dapat menunjukkan kepada penjajah bahwa hari ketika mereka akan dipaksa untuk meninggalkan Ukraina sudah dekat,” kata Zelensky, Sabtu (23/4/2022).
Pernyataan itu tampaknya menandai perubahan yang menentukan bagi Zelensky.