Berita Karangasem

Bocah 12 Tahun di Kubu Karangasem Dirudapaksa Tetangganya

Seorang pria tua, JM (inisial), tega melecehkan tetangganya yang masih berusia 12 tahun hingga beberapa kali

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Irma Budiarti
tribun bali/dwisuputra
ilustrasi pelecehan seksual terhadap anak. Bocah 12 Tahun di Kubu Karangasem Dirudapaksa Tetangganya 

Petugas mengamankan pelaku setelah dapat laporan, dan langsung melakukan interogasi.

Kasatreskrim Polres Karangasem AKP Aris Setyanto belum bisa dihubungi terkait kasus ini.

Kepala UPT Pelindungan Perempuan dan Anak (PPA) Karangasem Ni Nyoman Budiartini, membenarkan adanya kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur di Kecamatan Kubu.

"Pelaku masih diinterogasi untuk dimintai keterangan. Kami dari PPA sedang mendampingi korban dan orangtuanya untuk pemulihan mental si korban," ungkap Ni Nyoman Budiartini, Selasa 26 April 2022 sore.

Dijelaskan, korban diperkosa saat kondisi rumahnya sepi, orangtua korban saat itu sedang keluar.

Ayahnya saat itu seedang membajak kebun milik orang di Songan, Bangli, sedangkan ibunya mencari kayu bakar yang jaraknya cukup jauh dari rumah.

"Pelaku beraksi saat rumah sepi," kata Budiartini. 

Sebelumnya, Ni Nyoman Budiartini mengaku, Kecamatan Kubu masuk daerah rawan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan kekerasan seksual.

Setelah itu disusul Kecamatan Rendang serta Manggis, sedangkan kecamataan lainnya di Kabupaten Karangasem masih masuk zona aman. 

Kecamatan ini masuk daerah rawan KDRT dan pelecahan seksual berdasarkan kasus 2021.

Hampir setiap tahun adanya laporan KDRT serta seksual di tiga kecamatan.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan orang melakukan KDRT dan kekerasan seksual, satu diantaranya teknologi.

"Menjamurnya teknologi mengakibatkan orang bebas mengakses film porno yang menyebabkan orang melakukan pelecahan seksual," kata Ni Nyoman Budiartini, mantan Kasubag di Humas di Setda Krangasem.

Faktor ekonomi juga menjadi penyebab kekerasan seksual anak di baawah umur.

Biasanya, peristiwa ini dialami anak broken home karena sudah tak dihiraukan orangtua.

Rendahnya daya pikir masyarakat juga jadi pemicu, terutama daerah pegunungan seperti sekitar Kecamatan Kubu.

"Bebasnya pergaulan juga menyebabkan terjadinya kekerasan seksual. Saya minta remaja dan siswa untuk waspada dan hati-hati.

Orangtua harus terus menjaga dan memantau anaknya," imbau Geseng, sapan akrab Ni Nyoman Budiartini.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved