Berita Bali

Pesanan Kamar Hotel Jelang Libur Panjang Lebaran di Bali, Dezire: Hotel Sudah Banyak yang Booking

Setelah kasus pandemi Covid-19 semakin melandai, tempat wisata di Kota Denpasar, Badung, dan Gianyar mulai ramai dikunjungi wisatawan

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Ilustrasi Bandara - Pesanan Kamar Hotel Jelang Libur Panjang Lebaran di Bali, Dezire: Hotel Sudah Banyak yang Booking 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Setelah kasus pandemi Covid-19 semakin melandai, tempat wisata di Kota Denpasar, Badung, dan Gianyar mulai ramai dikunjungi wisatawan.

Hal ini juga berdampak pada okupansi hotel di daerah tersebut.

Kadis Pariwisata Kota Denpasar, Dezire Mulyani mengatakan, jika okupansi rata-rata hotel di Kota Denpasar kini sudah mencapai 50 persen.

“Secara umum okupansi hotel di Denpasar sudah mencapai 50 persen. Sementara kalau di Sanur sudah 43-47 persen,” kata Dezire, Selasa 26 April 2022.

Baca juga: Lebaran Tak Pengaruhi Permintaan Gadai Barang di Pegadaian Bangli

Ia mengatakan, ruas-ruas jalan di Denpasar sudah mulai macet kembali yang, baginya, itu adalah pertanda ekonomi mulai bergeliat, termasuk juga pariwisata.

“Apalagi dengan dibukanya penerbangan langsung ke Bali. Ini memberikan dampak yang lumayan bagi Denpasar,” katanya.

Dezire menambahkan, meskipun wisatawan sudah banyak yang datang ke Denpasar, namun masih didominasi oleh wisatawan domestik.

“Kalau perbandingannya, dari jumlah total kunjungan 90 persennya domestik, dan lagi 10 persennya mancanegara,” kata Dezire.

Terkait libur panjang Lebaran yang akan datang, Dezire mengaku optimistis akan lebih banyak lagi wisatawan yang datang ke Denpasar.

Apalagi saat ini booking-an untuk hotel di Denpasar mulai terlihat banyak.

“Hotel-hotel sudah banyak yang booking. Untuk booking-an yang masuk kurang lebih 70 sampai 80 persen kamar di hotel di Denpasar sudah di-booking,” katanya.

Dezire menambahkan, pelaku pariwisata semakin optimistis terkait dengan kenaikan kunjungan yang terjadi saat liburan Lebaran.

“Kami berharap saat liburan Lebaran sebanyak-banyaknya wisatawan yang berwisata ke Denpasar. Sehingga dengan begitu hotel-hotel akan penuh, tempat wisata ramai dikunjungi dan ekonomi cepat bangkit,” katanya.

Momen libur lebaran hunian hotel di Badung juga bertambah.

Dari informasi yang didapat, sudah ada wisatawan domestik yang mem-booking hotel di Badung.

Hanya saja jumlahnya tidak signifikan, dan masih bertahap.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, Selasa 26 April 2022, mengaku sampai saat ini sudah ada booking-an hotel untuk libur lebaran yang akan datang.

"Untuk booking-an sudah ada, namun jumlah tidak signifikan. Setiap hotel jumlahnya berbeda-beda," ujar Ngurah Rai Suryawijaya.

Dijelaskan, untuk saat ini rata-rata bookingan hotel sudah ada 40 persen di Badung.

Pihaknya mengaku semua hotel di Badung tidak semua terisi. Pasalnya hotel di Badung jumlahnya banyak.

"Jadi mungkin ada beberapa hotel yang jumlah booking-annya lebih dari itu. Apalagi hotel punya grup. Jadi mungkin lebih dari itu okupansinya ," katanya.

Pihaknya mengaku, regional okupansi saat ini katanya tidak menentu.

Mungkin jumlahnya akan lebih meningkat dari pada saat ini, mengingat libur lebaran masing lama.

"Rata-rata wisatawan domestik itu akan tinggal di hotel bintang tiga dan empat. Apalagi hotel di Bali kini banyak ada promo," bebernya.

Di Gianyar, tingkat okupansi hotel dan kunjungan ke restoran di Ubud, saat ini berangsur membaik.

Namun sejauh ini, tamu yang lebih banyak menginap di hotel yang berada di Ubud masih wisatawan mancanegara saja.

Baca juga: Transaksi Naik Dua Kali Lipat di Pegadaian Klungkung, Warga Ramai Tebus Gadaian Jelang Lebaran

Sementata wisatawan domestik (wisdom) yang diharapkan mengisi kekosongan kamar menjelang Libur Lebaran, belum terlihat.

Ketua PHRI Gianyar, Adit Pande, Selasa, mengungkapkan, sepinya wisdom yang menginap serangkaian libur Lebaran bukan hal yang baru di Kabupaten Gianyar.

Sebab memang sejak dulu, hotel Ubud bukan menjadi tujuan menginap para wisdom.

Para wisdom, kata dia, selama ini lebih banyak menginap di kawasan Badung selatan dan Canggu yang berada di Kecamatan Kuta Utara.

Hal tersebut karena image Ubud selama ini tidak menyediakan hiburan sampai larut malam, yakni aktivitas pariwisata hanya berlangsung hingga pukul 22.00 Wita, setelah suasana Ubud seketika sepi.

Berbeda dengan di tempat lain, misalnya Canggu, yang masih terdapat bar hingga larut malam.

"Saat ini, Ubud masih didominasi turis Eropa. Sebab wisatawan domestik lebih condong di Badung. Karena image Ubud itu kalau malam sepi. Padahal ada kafe-kafe Ubud sekarang ini sudah menyediakan live akustik saat malam hari, seperti di kawasan Monkey Forest," ujarnya.

Selama ini, kata Adit, wisdom ke Ubud atau ke Kabupaten Gianyar pada umumnya hanya makan siang, serta mengunjungi objek wisata.

Karena hal tersebut, untuk hotel, saat ini lebih fokus mempersiapkan diri menyambut turis mancanegara.

"Bukan kami tidak mengharapkan kedatangan wisatawa domestik, tapi memang wisatawan domestik yang condong menginap di Badung. Ubud tidak pernah membeda-bedakan wisatawan, semakin luas market kami, itu akan semakin bagus," tandasnya. (sup/gus/weg)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved