Mudik Lebaran 2022
Puncak Arus Mudik di Pelabuhan Gilimanuk Terjadi H-2 Lebaran, Hasan: Pola Sangat Padat Kami Terapkan
Puncak lebaran mudik 1443 Hijriah atau 2022 berlangsung sudah di hari ke tiga.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Noviana Windri
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Puncak lebaran mudik 1443 Hijriah atau 2022 berlangsung sudah di hari ke tiga.
Dimana sesuai prediksi puncak terjadi selama tiga hari mulai Kamis 28 April lalu, hingga Sabtu 30 April 2022 hari ini.
Dan cukup signifikan kendaraan dan penumpang memasuki areal Pelabuhan Gilimanuk di hari terakhir prediksi puncak mudik tahun ini.
General manager PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang-Gilimanuk, Hasan Lessy mengatakan, bahwa puncak prediksi sudah berlangsung dari kemarin.
Penerapan pola-pola sudah dilakukan sejak H-4 lebaran Idul fitri.
Baca juga: H-2 Hari Raya Idul Fitri 2022, 47 Ribu Orang Tinggalkan Bali Lewat Pelabuhan Gilimanuk Jembrana
Baca juga: Pemudik Tabrakan Beruntun di Gilimanuk, 45 Ribu Lebih Penumpang Tinggalkan Bali
Baca juga: Pantauan Mudik 2022: Antre Hingga Tujuh Jam, Roda Dua Kembali Padati Pelabuhan Gilimanuk
Dan pada H-2 hari ini, kendaraan mengalir terus hingga pola terakhir yang dilakukan.
Dimana sejatinya, untuk pola penanganan mudik ada tiga, mulai pola normal, padat dan sangat padat.
Di H-2 ini, pola sangat padat sudah diberlakukan.
“Di H-2 pola sangat padat yang kami terapkan. Ada 32 kapal dioperasikan berkoordinasi dengan BPTD dan KSOP KUPP. Dimana sebelumnya hanya sekitar 28 kapal yang beroperasi,” ucapnya, kepada awak media.

Dijelaskannya, bahwa pihaknya juga bekerjasama dengan polisi dan tni untuk sama-sama meningkatkan pelayanan pengguna jasa untuk pola sangat padat saat ini.
Dimana selain 32 kapal yang beroperasi, maka sistemnya juga dilakukan dengan ketika kapal penuh, maka akan langsung diberangkatkan.
Sedangkan untuk dominasi, ialah kendaraan roda dua atau sepeda motor yang ada di pelabuhan.
“Kami prioritaskan kendaraan pribadi. Terutama roda dua. Karena ada ibu-ibu dan anak-anak di situ. Kalau untuk yang mobil masih bisa beristirahat di dalam mobil atau terlindungi lah,” ungkapnya.
Baca juga: Pemudik Tabrakan Beruntun di Pelabuhan Gilimanuk Jembrana, Satu Mobil Rusak Parah
Baca juga: 2 Tahun Tak Pulang Kampung, Wiwik dan Keluarga Rela Tempuh Macetnya Arus Mudik Pelabuhan Gilimanuk
Baca juga: H-3 Lebaran, Simak Daftar Harga Tiket Penyeberangan Pelabuhan ASDP Gilimanuk-Ketapang Tahun 2022
Sedangkan untuk pembatasan truk, sambungnya, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan instansi lainnya.
Bahwa sejatinya sesuai dengan aturan yang berlaku, ketentuan kendaraan truk non logistik atau sumbu tiga dilarang melintas.
Dan itu merupakan kewenangan pihak BPTD.
Meski demikian pihaknya akan tetap melayani, karena truk sudah membeli tiket.
Namun, pelayanan itu bukan sepenuhnya akan dilakukan.
Pendek kata, truk dialirkan secara bertahap ke dalam kapal.
“Truk bertahap. Karena kami prioritas ialah kendaraan pribadi,” tegasnya.
Ia menambahkan, bahwa untuk puncak arus balik sendiri, diprediksi pada 7 hingga 8 Mei.
Namun, untuk kendaraan Ketapang menuju Gilimanuk biasanya akan mengalir saja.
Baca juga: H-3 Lebaran, Simak Daftar Harga Tiket Penyeberangan Pelabuhan ASDP Gilimanuk-Ketapang Tahun 2022
Baca juga: Tabrakan Beruntun di Pelabuhan Gilimanuk Bali, Pengemudi Akui Sudah Injak Rem dan Tarik Handrem
Baca juga: Cerita Pemudik Tertahan Empat Jam di Kantong Parkir Terminal Cargo Gilimanuk Jembrana
Dan arus balik memang tidak seperti gelombang kendaraan saat mudik.
Dan saat puncak lebaran sendiri, kendaraan dan penumpang dari Ketapang, peningkatan tidak terlalu signifikan.
“Kalau arus balik, biasanya yang terjadi biasa saja. Karena tidak mesti pada waktu yang sama akan berangkat kembali. Bisa memilih hari para pemudik. Tidak seperti saat ini yang harus mengejar Idul fitri di kampung halaman,” pungkasnya. (ang).