Lebaran 2022
Libur Lebaran 2022, Desa Wisata Panglipuran Ramai Dikunjungi Turis Lokal
Libur Lebaran menjadi ajang untuk jalan-jalan ke berbagai destinasi wisata, salah satunya adalah Desa Wisata Panglipuran.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Bangunan tradisional tua ini, ciri khas atapnya dibuat dari bambu. Diantaranya ada bangunan angkul-angkul di depan rumah, dapur tradisional di masing-masing pekarangan.
Hingga bangunan khas bernama bale saka enem, sebagai tempat tatkala masyarakat desa adat melakukan berbagai ritual keagamaan.
“Tiga bangunan inilah yang kami sebut bangunan tradisional, dan menjadi icon kami. Sehingga tetap kami lestarikan sampai saat ini,” imbuhnya.
Yang paling khas dari Panglipuran adalah atapnya dengan bambu. Hal ini berbeda dari atap bangunan pada umumnya, yang menggunakan genteng atau ilalang.
“Rata-rata rangka dari dapur tradisional di Panglipuran sudah lama usianya, dan kami tinggal merehab atau renovasi saja, biasanya diganti atapnya saja,” ujarnya.
Peran desa adat dalam membantu warga adat, adalah dengan pembiayaan bagi warga yang mau renovasi bangunan tradisional ini.
Subsidi diberikan kepada ketiga bangunan kuno tersebut, dengan nominal sekitar Rp 5 juta per bangunan.
“Jadi kalau mau rehab tiga bangunan tradisional, ya desa adat akan mensubsidi Rp 5 juta dikali tiga dengan total Rp 15 juta,” sebut Budiarta.
Tujuan subsidi ini juga untuk melestarikan bangunan icon di Desa Panglipuran.
“Apalagi bangunan tradisional ini, memang tidak mudah merawatnya. Bangunan dapur dengan suhu hangat di dalamnya, maka biasanya bertahan 15 tahun baru direnovasi,” katanya.
Sementara untuk dua bangunan kuno lainnya, hanya bisa bertahan kisaran 10 tahun sebelum direnovasi kembali.
Renovasi penting dilakukan, sebab bangunan kuno ini menjadi daya tarik wisatawan di Panglipuran.
Uniknya lagi bambu yang digunakan untuk atap bangunan kuno ini, diambil langsung dari hutan bambu yang ada di Panglipuran.
“Kami memang menjaga tanah, hutan bambu, dan kawasan lainnya di Panglipuran,” tegasnya. (*)