Berita Tabanan
Bule Melalung! Pengelola Segera Gelar Upacara Mecaru
Pihak pemerintah desa, pengelola wisata, kecamatan hingga Polsek Marga langsung mendatangi lokasi areal Pura Babakan.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti

TRIBUN-BALI.COM - Pasca viralnya foto bule melalung di pohon kayu putih, Marga, Tabanan, Bali.
Pihak pemerintah desa, pengelola wisata, kecamatan hingga Polsek Marga langsung mendatangi lokasi areal Pura Babakan.
Baca juga: VIRAL! Bule Melalung Berulah Foto Tanpa Busana di Tabanan
Atau obyek wisata kayu putih di Banjar Bayan, Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan yang mendadak viral, Rabu 4 Mei 2022.
Pasalnya, sejak beredarnya sebuah foto seorang bule wanita tanpa busana, di pohon sakral berusia ratusan tahun ini sontak menjadi viral.
Namun, pihak pengelola dan pengempon pura kembali menegaskan bahwa kemungkinan foto tersebut diambil sebelum adanya penataan.
Baca juga: Libur Lebaran 2022, Okupansi Villa dan Hotel di Ubud Capai 80 Persen
Penyarikan Pura Babakan, sekaligus Ketua Pengelola Wisata Kayu Putih, I Made Kurna Wijaya, mengatakan rasa kekecewaannya terhadap aksi bule tersebut.
Ia mengaku sangat terkejut, dengan aksi bule tanpa busana yang justru dilakukan di sebuah pohon yang disakralkan.
Terlebih pohon tersebut juga berada di sekitaran kawasan Pura Babakan.
Baca juga: WASPADA! Anak Meninggal Idap Hepatitis Akut, CDC Sebut Virus Biang Keroknya
"Kami juga kebetulan sudah di lokasi wisata kayu putih bersama dengan beberapa pihak. Tentunya kami sangat terkejut dengan adanya foto tersebut, dan sekaligus kecewa juga," ungkap Kurna Wijaya, saat dikonfirmasi, Rabu 4 Mei 2022.
Menurutnya, kemungkinan foto bule wanita tanpa busana tersebut diambil sebelum tahun 2017 lalu.
Sebab, pihaknya mengakui untuk proses penataan serta pembentukan badan pengelola obyek wisata kayu putih itu baru dimulai tahun 2017 awal.
Jika semisalnya foto tersebut terjadi setelah penataan, pihak pengelola pasti mengetahui adanya perilaku aneh dari wisatawan yang berkunjung.
"Posisi foto itu (bule) sejatinya dulu ada di belakang kayu atau sebelah timur. Jika sekarang kami di pengelola melakukan penjagaan dari pukul 09.00 hingga 17.00 WITA. Apalagi di sekitaran juga banyak anak-anak yang bermain dan pengunjung juga ramai. Jika dulu ada semak-semak juga untuk masuk ke areal kayu niki. Jadi tidak mungkin foto tersebut diambil baru-baru ini," tegasnya.
Baca juga: VIRAL! Bule Melalung Berulah Foto Tanpa Busana di Tabanan
Pihaknya juga mengharapkan pihak terkait, bisa menindaklanjuti kejadian ini.
Ia berharap sepenuhnya ke instansi terkait.
Penyarikan Pura Babakan sekaligus Ketua Pengelola Wisata Kayu Putih, I Made Kurna Wijaya, mengatakan bahwa pihaknya bersama pengurus akan menggelar pembahasan atau rembug terkait kejadian tersebut.
Mengingat, kejadian tersebut terjadi di kawasan suci, sehingga pangempon akan menggelar upacara macaru dan upacara ngaturang guru piduka di lokasi saat pujawali atau odalan di Pura Babakan, 24 Mei 2022 mendatang.
"Meskipun sudah lama (kejadiannya), kami akan menggelar upacara pembersihan dan mecaru. Nanti juga ngaturang Guru Piduka juga. Kami sudah rembug dengan pengurus dan direncanakan dilaksanakan saat piodalan di Pura Babakan," ungkapnya.
Sejatinya, kata dia, karena merupakan kawasan suci untuk pengunjung yang cuntaka seperti datang bulan belum boleh masuk atau naik ke pohon sakral tersebut.
Sehingga, dengan kejadian ini nantinya pihaknya akan mebuatkan aturan lebih ketat lagi.
Minimal, ketika masuk ke obyek wisata itu, wisatawan mengenakan selendang agar tidak mengurangi nilai kawasaan suci areal pura dan pohon kayu putih tersebut.
"Sekarang aturannya sudah tidak boleh naik ke pohon, agar tidak sembarangan juga nantinya. Minimal, nanti wisawatan yang datang ke obyek wisata harus menggunakan selendang," tegasnya.