ICON Bangli! Punggalan Barong Berbahan Bambu Hiasi Alun-alun Kota 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Sebuah karya seni wajah (punggalan) barong, berdiri megah di pintu masuk sebelah selatan alun-alun Kota Bangli.

Karya seni berbahan ramah lingkungan itu, diprakarsai oleh warga dari Banjar Kawan, Kelurahan Kawan, Bangli.

Ide karya instalasi barong ini, berasal dari I Nengah Sujena.

Ukuran karya ini memiliki tinggi mencapai 7 meter dan panjang 11 meter.

Nengah Sujena yang juga Kepala Lingkungan Banjar Kawan itu, mengatakan pembuatan karya ini merupakan permintaan dari Event Organizer (EO) Rise Of Bangli, untuk membuat dekorasi.

Selanjutnya, ia mengumpulkan sejumlah anak muda dari Banjar Kawan, untuk merancang konsep yang akan diusung. 

"Kami mengusung konsep interaksi antara karya dengan pengunjung, sehingga tidak hanya bisa dilihat namun juga bisa dilalui pengunjung. Setelah perbincangan dengan teman-teman, akhirnya disetujuilah membuat karya instalasi barong ini. Sedangkan kenapa barong, karena barong adalah simbol dharma atau kebenaran," jelasnya saat ditemui Rabu, 4 Mei 2022.

Total ada 10 anak muda, yang terlibat dalam pembuatan karya seni ini.

Proses pembuatannya membutuhkan waktu selama 14 hari.

"Pengerjaannya selama 10 jam per hari, dan seluruhnya dikerjakan pada malam hari," katanya.

Sujena yang juga seorang seniman lukis dan patung ini, menyebut karya instalasi barong ini memanfaatkan bahan ramah lingkungan.

Misalnya kerangka yang berbahan kayu albesia, sedangkan bentuk barongnya menggunakan 7.000 sayatan bambu atau yang biasa disebut tebihan bambu.

"Nanti sore akan dipasang lampunya. Dan karya ini akan berada disini hingga 29 Mei," ucapnya.

Secara keseluruhan ada tiga dekorasi yang dibuat dengan anggaran Rp 35 juta.

Mulai dari karya instalasi barong, tulisan 'Bangli Era Baru', dan backdrop photo booth menggunakan ulatan janur.