Berita Tabanan

Klarifikasi Pose Bugil di Pohon di Pura Babakan Tabanan, Bule Rusia Minta Maaf Hari Ini

WNA Rusia Viral bernama Alina bersama suaminya bakal melakukan permohon maaf secara resmi

Istimewa
Pimpinan Cabang KMHDI Tabanan turun ke lokasi kejadian video bule telanjang di Desa Tua Tabanan - Klarifikasi Pose Bugil di Pohon di Pura Babakan Tabanan, Bule Rusia Minta Maaf Hari Ini 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Setelah menjalani proses pemeriksaan di Polda Bali dan pihak desa serta tokoh masyarakat sepakat damai, WNA Rusia Viral bernama Alina bersama suaminya bakal melakukan permohon maaf secara resmi di Wisata Kayu Putih, Banjar Bayan, Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan, Bali, Jumat 6 Mei 2022 hari ini.

Selain memohon maaf, dua bule ini juga bakal ikut melakukan persembahyangan di Pura Babakan sebagai bentuk permohonan maaf.

Penyarikan Pura Babakan sekaligus Ketua Pengelola Wisata Kayu Putih, I Made Kurna Wijaya menuturkan, WNA Rusia bernama Alina beserta suaminya bersedia memohon maaf secara resmi kepada seluruh pihak didampingi oleh tokoh masyarakat, pemerintah desa dan desa adat, polisi serta Majelis Desa Adat Tabanan.

"Jadi dua bule ini besok datang ke kita di Obyek Wisata Kayu Putih untuk melakukan permohonan maaf. Mungkin sekitar jam 12.00 Wita sudah ada di lokasi," ungkap Made Kurna Wijaya, Kamis 5 Mei 2022.

Baca juga: Bule Melalung! Bule Rusia Sembahyang Di Pura Babakan Besok

Dia melanjutkan, WNA Rusia ini akan mengklarifikasi terkait apa yang sudah dilakukannya di obyek wisata yang merupakan kawasan suci Pura Babakan.

"Selain klarifikasi juga ada rencana sembahyang bersama di Pura Babakan. Besok pihak dari pengempon pura dan pihak lainnya seperti tokoh masyarakat, majelis, pemerintah desa, pihak kepolisian juga hadir di lokasi," ungkapnya.

Disinggung mengenai upacara Ngaturang Guru Piduka sebagai permohonan maaf secara niskala, Kurna Wijaya mengatakan kegiatan upacara tersebut akan digelar setelahnya.

Untuk besok akan difokuskan pada klarifikasi dan permohonan maaf.

"Untuk itu (ngaturang Guru Piduka) mungkin belakangan nanti. Besok mereka meminta maaf dulu," tandasnya.

Perbekel Desa Tua, I Wayan Budiarta Putra menjelaskan, seluruh pihak, mulai dari pemerintah Desa hingga tokoh masyarakat telah melakukan pembahasan untuk meluruskan video viral seorang perempuan asal Rusia tanpa busana di pohon sakral yang sudah berusia ratusan tahun itu.

"Kami sepakat membuat surat pernyataan damai dan tidak menuntut apa pun dari dia (WNA Rusia). Hanya kita minta saat upacara ngaturang guru piduka agar mereka bisa datang langsung ke lokasi untuk bersama-sama sembahyang juga," jelasnya sembari menyebutkan dua WNa Rusia tidak ikut dalam rapat pembahasan tersebut mengingat masih menjalani pemeriksaan di Ditreskrimsus Polda Bali.

Wayan Budiarta menyebutkan, keputusan pernyataan damai tersebut juga didasarkan karena WNA Rusia tersebut sudah menunjukkan itikad baik.

Mulai dari datang ke lokaso langsung untuk meminta maaf, kemudian juga bersedia bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya.

Dia melanjutkan, selain ada itikad baik dari pelaku, pihak desa juga mengakui bahwa pengelola juga melakukan kesalahan, yakni tidak menyediakan rambu atau aturan larangan apa saja yang harus ditaati wisatawan saat berkunjung ke areal wisata Kayu Putih tersebut.

Apalagi, kawasan wisata ini bagian dari areal suci Pura Babakan.

"Kita juga merasa salah karena di lokasi belum dipasang pengumuman. Kita intinya tetap menginginkan kasus ini diselesaikan dengan damai," harapnya.

Selanjutnya, kata dia, setelah selesai pembahasan, surat pernyataan damai tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh tokoh masyarakat yang juga Anggota DPRD Tabanan, Putu Yuni Widyadnyani ke Mapolda Bali.

Selain itu, pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan pihak Imigrasi agar nantinya tidak timbul hal-hal yang tak diinginkan.

Apalagi pihaknya di bawah atau di masyarakat sudah tidak ada masalah.

"Intinya permintaan kita hanya dua orang WNA Rusia ini datang saat upacara ngaturang guru piduka. Nanti pelaksanaannya akan dijadwalkan, mungkin segera. Karena mereka (bule) akan terbang ke negara lain tanggal 12 Mei," jelasnya.

Anggota DPRD Tabanan, Putu Yuni Widyadnyani yang sejak kemarin sore mendampingin Alina ke Polres Tabanan mengatakan, Alina mengaku tidak sepenuhnya telanjang.

Dia menggunakan bikini yang memang warnanya lebih terang dari warna kulit aslinya sehingga tampak bugil.

Alina juga tidak menyadari bahwa area Pohon Putih merupakan Area suci yang berdampingan dengan Pura.

"Alina mengaku ia tidak sadar bahwa ini tempat suci, karena setelah berfoto baru dia berkeliling dan menyadari bahwa ini berdampingan dengan areal suci. Alina pun ternyata sebenarnya tidak berfoto dengan telanjang bugil. Dia menggunakan bikini yang memang warnanya lebih terang dari kulitnya," kata Yuni Widyadnyani.

Baca juga: VIRAL! Bule Melalung di Tabanan Ngaku Pake Bikini Bukan Tanpa Busana

Setelah diperiksa Polres Tabanan, Rabu malam, kasus ini dilimpahkan ke Ditreskrimsus Polda Bali.

Menurut informasi, Alina dan suaminya sempat diperiksa di Polsek Marga. Ia kemudian digiring ke Polres Tabanan pukul 20.00 Wita.

Di Polres Tabanan ia diperiksa oleh Satreskrim bersama Ditreskrimsus Polda Bali.

"Karena perkara ini sudah menjadi atensi publik dan merupakan spesialis (khusus) sehingga perkara ini dilimpahkan ke Ditreskrimsus Polda Bali," jelas Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra, Rabu malam.

KMHDI Tabanan: Kita Jangan Lengah

TERKAIT viralnya video bule perempuan yang berpose telanjang di sebuah pohon kayu putih di kawasan Pura Babakan, Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan Bali, Pimpinan Cabang KMHDI Tabanan segera turun ke lokasi kejadian.

Pihaknya juga ikut mengawal pelaku ke Polsek Marga untuk meminta pertanggungjawaban atas perbuatannya.

"Kami bersama teman pengurus melakukan investigasi dan berdiskusi bersama prajuru pura. Dan kebetulan ada dua orang bule yang mengaku kerabat dari pelaku untuk meminta maaf. Akhirnya kita arahkan saja langsung ke Polsek untuk mempertanggungjawabkannya," kata Ketua PC KMHDI Tabanan, I Putu Edi Pratama, dalam rilis yang diterima Tribun Bali, Kamis 5 Mei 2022.

Awalnya, kedua bule WN Rusia tersebut mengaku sebagai kerabat dari si pelaku.

Namun saat di bawa ke Polsek Marga, salah satu dari mereka akhirnya mengakui sebagai pelaku yang ada di dalam video yang beredar tersebut.

Edi Pratama menegaskan, kasus serupa tidak boleh terulang lagi karena dapat merusak kesucian pura dan mencoreng citra pariwisata Bali khususnya Tabanan.

Untuk itu, ia berharap semua pihak untuk saling menjaga, terlebih saat ini keran pariwisata Bali sudah dibuka, itu berarti akan banyak bule datang.

“Kita tidak boleh lengah. Di tengah pariwisata sudah dibuka kembali, kita harus tetap menjaga kesucian tanah Bali,” tegasnya.

Baca juga: KASUS Viral Bule Tanpa Busana di Tabanan: Tak Sepenuhnya Melalung, Kasus Dilimpahkan ke Polda Bali

Sebelum dibawa ke polsek, dua orang bule tersebut melakukan persembahyangan di pohon Kayu Putih yang berusia ratusan tahun tersebut.

Dipimpin oleh penjaga pura setempat, mereka bersujud dan memohon maaf di depan pohon Kayu Putih yang disakralkan itu. (mpa/hon/sup)

Kumpulan Artikel Tabanan

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved