Berita badung

Macet Belum Tentu Ramai, Pengusaha Lokal di Badung Ini Tetap Bersyukur

Keramaian Bali oleh pengunjung digadang-gadang akan menjadi tonggak kebangkitan.

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Putu Yunia Andriyani
Sepinya wisatawan yang berjalan di trotoar sekitaran Kuta dan Legian - Macet Belum Tentu Ramai, Pengusaha Lokal di Badung Tetap Bersyukur 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Keramaian Bali oleh pengunjung digadang-gadang akan menjadi tonggak kebangkitan.

Ya, siapa yang tak bahagia melihat Bali yang dulu sepi, kini sudah ramai kembali.

Bahkan kemacetan di jalan raya tidak menjadi keluhan bagi masyarakat.

Mereka menyambut kemacetan dengan bahagia.

Baca juga: Kunjungan Wisatawan Melonjak Selama Libur Lebaran di Bangli, Arta: Kintamani Masih Menjadi Favorit

Hal ini dikarenakan macet menandakan Bali telah kembali selayaknya peradaban sebelum pandemi.

Namun, siapa sangka pengusaha lokal di Bali belum semua bisa merasakan dampak yang signifikan.

Banyak dari mereka yang masih ragu untuk memulai kembali usahanya.

Sehingga jika dilihat lebih dalam, banyak toko atau usaha di sekitar objek wisata yang tutup.

Kemacetan mampu mengalihkan dan menyembunyikan mereka yang masih menutup pintu usaha.

Seperti yang dilakukan Bagus, salah satu pengusaha di Kuta, Badung, Bali.

Menurutnya kondisi saat ini masih belum stabil, walaupun di jalan sudah terjadi kemacetan.

Oleh karena itu, dirinya sendiri belum berani mengoperasikan kembali usahanya.

"Saya punya usaha sewa kendaraan di pinggir pantai. Tapi belum berani saya buka, karena kondisinya masih ga nentu. Biar je di jalan (raya) macet, tapi kan yang jalan di trotoar masih sedikit," ujar Bagus.

Menurutnya indikator jumlah wisatawan dapat dilihat melalui pejalan kaki di trotoar.

Semakin banyak yang berjalan di trotoar, semakin banyak pengunjungnya.

Hal senada juga diutarakan Bu Tagor saat ditemui di lokasi berjualan pada Kamis 5 Mei 2022.

Menurut pengusaha busana Bali ini, wisatawan juga masih sedikit.

Namun ini lebih baik daripada tidak ada pelanggan sama sekali, seperti yang terjadi saat pandemi.

"Memang sih sekarang banyak bawa mobil, jadinya macet. Tapi coba lihat, kadang satu mobil itu isinya cuma tiga orang, empat orang. Belum banyak, tapi mendingan lah daripada dulu ga dapat sama sekali (pelanggan)," ujar Bu Tagor.

Ia juga menambahkan, banyaknya kendaraan di jalan belum tentu kendaraan yang disewa di Bali.

Banyak wisatawan dari Jawa yang membawa kendaraannya sendiri.

Oleh karena itu, jumlah kendaraan di jalan semakin banyak, sehingga menyebabkan kemacetan.

Pengusaha di Pasar Mertanadi Legian ini juga khawatir kondisi akan sepi kembali.

Baca juga: Selama Libur Lebaran, Kunjungan Wisatawan di Denpasar Naik 85 Persen

Mengingat saat ini sedang libur panjang Lebaran dan sebentar lagi akan berakhir.

"Udah dari Lebaran syukurnya ada saja yang beli. Tapi takutnya sepi lagi kalau udah selesai libur," ujarnya.

Saat ini Bu Tagor tetap berusaha mengoperasikan dagangannya.

Sementara Bagus masih menunggu sambil melihat kondisi pariwisata yang lebih stabil. (*)

Kumpulan Artikel Badung

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved