KKB Papua

MARKAS KKB Papua Pimpinan Egianus Kogoya Terekam Drone Dikelilingi Pasukan Bersenjata, Akan Diserbu?

Egianus Kogoya selama ini menjadi buronan paling dicari TNI Polri karena terlibat kekejaman di sejumlah daerah.

Editor: Bambang Wiyono
Kolase Youtube
Drone TNI temukan persembunyian KKB Papua Egianus Kogoya.  

TRIBUN-BALI.COM, PAPUA - Aparat TNI Polri berhasil mengidentifikasi keberadaan persembunyian KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Egianus Kogoya selama ini menjadi buronan paling dicari TNI Polri karena terlibat kekejaman di sejumlah daerah.

Keberadaan persembunyian KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya itu terendus setelah aparat keamanan menerbangkan drone.

Markas persembunyian KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya terekam dalam video drone atau pesawat tanpa awak milik TNI.

Dalam video tersebut tampak sebuah bangunan luas dan di sekelilingnya terdapat sejumlah pasukan menenteng senjata yang selalu bersikap siaga.

Meski tak disebutkan kapan video itu diabadikan, namun pada bagian penjelasan, disebutkan bahwa gambar itu diabadikan di wilayah Tanah Ndugama.

Disebutkan pula bahwa dari pantauan pesawat mata-mata itu, lokasi tersebut merupakan tempat persembunyian Panglima Egianus Kogoya.

Indikasinya tertangkap dari sejumlah aktivitas yang mencurigakan di tempat tersebut.

Tempat itu cukup luas dengan dua unit bangunan yang berukuran cukup besar.

Di tempat itu juga terlihat sejumlah pria sedang beraktivitas. Mereka umumnya menenteng senjata api.

Dari situasi tersebut terungkap bahwa tempat itu diduga sebagai markasnya KKB di Kabupaten Nduga.

Pasalnya, di tengah hutan dan jauh dari pemukiman penduduk, terdapat dua bangunan dengan jumlah orang yang tak sedikit.

Berikutnya, orang-orang yang berada di tempat itu umumnya bersenjata dan tampak selalu siaga.

Berangkat dari fakta itu, maka patut diduga kalau lokasi tersebut merupakan markasnya Egianus Kogoya.

Terungkap pula bahwa video yang viral itu diabadikan dengan pesawat mata-mata atau drone milik TNI.

Akankah TNI-Polri membumihanguskan KKB di Papua tersebut?

Penemuan persembunyian Egianus Kogoya setelah heboh menyerang pos marinir TNI AL di Nduga.

Penyerangan itu membuat gugur sejumlah pasukan marinir yang sedang berjaga.

Diketahui, KKB Papua Egianus Kogoya sebelumnya sempat membabi buta menyerang Pos Satgas Mupe Marinir III di Nduga.

Akibat serangan tersebut, Letda Marinir M Ikbal dan Pratu Mar Wilson Anderson gugur.

Dan kini, keberadaan markas Egianus Kogoya telah ditemukan.

Hal tersebut diketahui dari unggahan video yang kini viral di media sosial.

Video berdurasi singkat itu memperlihat sebuah lokasi yang mencurigakan.

Lokasi itu dicurigai sebagai tempat atau lokasi persembunyian orang berpengaruh di KKB Papua.

Sebelumnya, KKB Papua menyerang Pos Satgas Mupe Marinir III di Nduga diduga dari KKB Ndugama.

KKB Ndugama tersebut diketahui dipimpin Egianus Kogoya yang merupakan anak dari Silas Kogoya, mantan panglima KKB Kodap III Ndugama yang meninggal dalam aksi pembebasan sandera tahun 1996 di Mapenduma.

Berdasarkan informasi, aksi pertama Egianus Kogoya dilakukan pada 2017 saat penyerangan terhadap personil Zipur yang melakukan pengawalan pembangunan jalan Trans Wamena-Nduga.

Selanjutnya aksi KKB Nduga yang menarik perhatian Nasional adalah pembantaian karyawan PT Istaka Karya dengan jumlah korban 26 orang, dimana dalam peristiwa tersebut 19 meninggal dunia, dua hilang, dan lima selamat.

Sejak saat itu, eksistensi KKB Ndugama pun dimulai hingga saat ini.

KKB Ndugama didominasi anak muda dengan militansi tinggi.

Pasukan inti KKB Ndugama diperkirakan sekitar 50 Orang.

Persenjataan KKB Ndugama merupakan salah satu yang paling lengkap saat ini dibandingkan dengan Kodap lainnya.

Kelompok tersebut diduga memiliki senjata laras panjang sebanyak 11 pucuk, senjata minimi satu pucuk, pelontar granat (GLM) satu pucuk dengan amunisi 16 buah dan senjata laras pendek 6 pucuk.

Markas utama KKB Ndugama diduga berada di Distrik Mapenduma.

Egianus Kogoya diketahui membagi pasukannya menjadi beberapa wilayah operasi yang tersebar di seluruh distrik Nduga.

Sementara itu, jenazah anggota Marinir TNI AL Letda Mar M Ikbal dijadwalkan tiba di Kendari, Sulawesi Tenggara pada Senin (28/3/2022) besok.

Kedatangan Almarhum Letda Mar Muh Ikbal akan tiba melalui Lion Air di Pangkalan Lanud Haluoleo Kendari.

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunnewsSultra.com, pada Minggu (27/3/2022), jenazah Almarhum Letda Mar Muh Ikbal akan diberangkatkan dari Timima ke Makassar pada pukul 11:35 Wit.

Keberangkatan ini menggunakan pesawat Lion Air JT JT3763 dan bakal kembali diterbangkan ke Kendari dari Makassar sekita pukul 13:25 Wita.

Jenazah akan tiba di Kendari sekira pukul 15:45 Wita pada Senin (28/3/2022) dan akan diserahkan ke keluarga di Kabupaten Konawe, Sultra.

Anggota Marinir TNI AL Almarhum Letda Mar Muh Ikbal menjadi korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua, Sabtu (26/3/2022).

Aksi brutal KKB ini usai menyerang Pos Marinir Perikanan Quari Bawah di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga.

Akibat serangan KKB di Distrik Kenyam 10 prajurit TNI menjadi korban dalam serangan tersebut.

Seorang personel Marinir, Letda M Ikbal gugur, dua kritis dan tujuh terluka.

Dikutip dari TribunPapua.com, Danrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan menduga, kelompok yang melakukan penyerangan tersebut dipimpin Egianus Kogoya.

"Belum dipastikan apa yang menyebabkan mereka diserang KKB yang diduga dipimpin Egianus Kogoya dan itu akan diselidiki," ujar Izak, Sabtu.

Terbaru dilaporkan 1 lagi korban meninggal Anggota Marinir akibat penyerangan KKB.

Hal ini disampaikan Wakapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Candra Kurniawan SE dalam keterangan, Minggu (27/3/2022) siang.

Adapun korban meninggal ini yakni Pratu Mar Wilson Anderson.

"Almarhum Pratu Mar Wilson sebelumnya telah mendapatkan penanganan medis dari Dokter Satgas, namun tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia," jelas Wakapendam.

Saat ini proses evakuasi personel Satgas Muara dan Perairan/Mupe Korps Marinir dari Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua dibawa ke Bandara Mozes Kilangin Timika Kabupaten Mimika, Provinsi Papua pada hari ini, Minggu (27/3/2022) menggunakan Helikopter milik TNI AU.

"Kedua korban yang meninggal dunia telah tiba di RSUD Mimika untuk dilaksanakan pemulasaran,” tegasnya.

Untuk 6 orang korban luka-luka antara lain Serda RF, BP, EES, Pratu ASA, Prada ADP, dan LH langsung dirawat di IRD RSUD Kabupaten Mimika Provinsi Papua.

Dua orang yang mengalami luka ringan antara lain Pratu RS dan DS masih berada di Kenyam Kabupaten Nduga, Provinsi Papua.

Menurut Wakapendam, korban meninggal dunia atas nama Alm Letda Muh Iqbal rencananya pada Senin (28/3/2022) akan dilaksanakan upacara pelepasan jenazah.

Dilanjutkan dengan pemberangkatan ke rumah duka menggunakan pesawat udara ke Makassar dan lanjut menuju Kendari.

Letda Muh Ikbal diketahui berasal dari Desa Anggotoa, Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara.

Sedangkan Alm Pratu Wilson Anderson berasal dari Kupang, NTT.

Mendadak viral melawan TNI-Polri

Sebelumnya, Egianus Kogoya mendadak viral di media sosial melalui video yang beredar.

Dalam video tersebut, tampak Egianus menyatakan sikap soal perang melawan TNI-Polri dan otonomi daerah.

Video tersebut diabadikan pada pagi hari, di sebuah markas KKB Papua di tengah hutan.

Dalam pernyataannya, Egianus Kogoya mengatakan, bahwa KKB Papua tak mengenal adanya otonomi (daerah) di Papua.

Yang ada dalam benak seluruh anak buahnya adalah kemerdekaan. Bangsa Papua merdeka, lepas dari Indonesia.

Bila kemerdekaan itu tidak diberikan pemerintah Indonesia, katanya, maka pihaknya akan tetap berperang sampai titik darah penghabisan.

Seperti dilansir dari Tribun Palu dalam artikel 'Siap Serang Siapa Saja', Panglima KKB Papua Tiba-tiba Muncul, Kumpul Anak Buah di Markas'.

Egianus Kogoya juga mengatakan bahwa pasukannya senantiasa siaga untuk menyerang kapan pun dan di mana pun, menyerang siapa pun.

Ini akan terus dilakukan selama KKB belum meraih kemerdekaan sebagaimana yang dicita-citakan.

Pada video yang viral tersebut, Egianus Kogoya juga mengatakan bahwa spirit peperangan yang digelorakan itu bukan atas nama dirinya.

Perjuangan itu dilakukan atas nama Allah, atas nama alam raya Papua, juga atas nama tulang belulang.

Dalam spirit itulah Egianus Kogoya merasa yakin kalau perjuangannya direstui oleh alam raya Papua juga seluruh leluhur bangsa Papua.

Egianus Kogoya juga beberapa kali menyebut pemerintah Indonesia tanpa mengungkap nama Presiden Jokowi.

Disebutkan pula bahwa selama bangsa Papua belum merdeka, maka mereka akan terus berjuang sampai kapan pun.

Perjuangan itu, katanya bukan untuk kepentingan ekonomi, kepentingan suku dan ras, kepentingan freeport atau kepentingan lainnya.

Bukan pula untuk kepentingan bangsa lain yang mungkin dicurigai sebagai penyandang dana peperangan tersebut.

Perjuangan yang dilakukan KKB, tandas Egianus Kogoya, hanya untuk satu tujuan mulia, yakni memerdekakan bangsa Papua dari Indonesia, yang disebut sebagai panjajah. (*)


Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul DRONE TNI Temukan Persembunyian Egianus Kogoya Dikelilingi Pasukan Bersenjata, Ini Penampakannya, 

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved