Berita Denpasar
Amor Ing Acintya, Seniman Multitalenta Denpasar I Gusti Made Bagus Supartama Berpulang
Amor Ing Acintya, Seniman Multitalenta Denpasar I Gusti Made Bagus Supartama Berpulang
Penulis: Putu Supartika | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Amor Ing Acintya, Seniman Multitalenta Denpasar I Gusti Made Bagus Supartama Berpulang.
Amor ing acintya, Kota Denpasar kehilangan sosok seniman multitalenta, I Gusti Made Bagus Supartama.
Ia berpulang pada Senin 9 Mei 2022 pukul 21.30 Wita saat menjalani perawatan di RSUD Wangaya.
Seniman yang tinggal di Jero Lumintang, Jalan A. Yani 89, Kota Denpasar ini berpulang dikarenakan menderita penyakit jantung dan komplikasi paru-paru.
Diketahui, ia lahir di Denpasar 15 Mei 1978 dan berpulang pada usia 44 tahun.
Saudara almarhum, I Gusti Ketut Sucipta mengatakan almarhum memiliki gejala jantung sejak 4 tahun lalu.
"Yang kerasnya tiga minggu kamarin dan sempat opname di rumah sakit dua kali. Kemarin pagi beliau mengalami sesak napas," kata perbekel Dauh Puri Kaja ini, Selasa 10 Mei 2022.
Saat akan diajak ke RSUP Sanglah, kondisinya sudah membaik.
Dan ia hanya menjalani kontrol saja di RSUP Sanglah karena memang jadwal kontrol.
Pada petang harinya kurang lebih pukul 18.30 Wita, kembali mengalami sesak napas dan langsung diajak ke RSUD Wangaya.
"Di sanalah ditangani pihak RSUD Wanganya. Kondisi jantungnya drop dan pukul 21.30 beliau berpulang," katanya.
Untuk saat ini jenazahnya masih dititipkan di kamar jenazah RSUD Wangaya.
Terkait pelaksanaan upacara, tanggal 16 Mei 2022 mendatang, akan digelar palebon.
Sementara tanggal 13 Mei 2022 digelar prosesi nyiramin layon.
Sucipta mengatakan almarhum berkiprah dalam dunia kesenian di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.
Saat ini bahkan menjadi Ketua Pepadi Kota Denpasar.
"Terkait dengan kreativitas seni, banyak garapan seni berupa tarian untuk maskot dan lainnya," katanya.
Bahkan almarhum merestorasi kembali warisan leluhur Tari Baris Wayang di Lumintang.
Akhirnya tarian ini pun mendapat pengakuan sebagai Warisan Budaya Tak Benda dari Kemdikbud.
"Untuk kegiatan seni di Denpasar, setiap PKB beliau terlibat untuk menggarap tari. Di samping di banjar membangkitkan seni Arja anak-anak, Arja remaja, juga pelatihan gender," katanya.
Almarhum juga memiliki Sanggar Seni Pasraman Prabha Budaya yang ada di Desa Dauh Puri Kaja.
Lewat pasraman ini almarhum melatih anak-anak di kawasan tersebut.
Apalagi di Jero Lumintang terdapat 4 barung gender, selonding, hingga angklung.
"Kemarin Pepadi latihan di Jero untuk PKB tim duta dari Kota Denpasar dan beliau ikut menyaksikan," katanya.
Saat ini almarhum masih tercatat sebagai dosen Prodi Seni Tari, Fakultas Pendidikan Universitas Hindu Indonesia (UNHI).
Almarhum menyelesaikan pendidikan S1 di Institut Seni Indonesia Denpasar tahun 2002 dan S2 di Universitas Hindu Indonesia tahun 2013.
(*)