Tips Kesehatan

Orang Tua Perhatikan! Berikut Pertolongan Pertama Saat Anak Alami Gejala Hepatitis Akut Misterius

Orangtua disarankan untuk segera memberikan pertolongan pertama, apabila anak mengalami gejala yang berkaitan dengan hepatitis akut.

Editor: Sabrina Tio Dora Hutajulu
PIXABAY
Orangtua disarankan untuk segera memberikan pertolongan pertama, apabila anak mengalami gejala yang berkaitan dengan hepatitis akut. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Orang Tua Perhatikan! Berikut Pertolongan Pertama Saat Anak Alami Gejala Hepatitis Akut Misterius

Tribunners, Ketua Unit Kerja Gastro-Hepatologi IDAI Muzal Kadim, dilansir GRID, menyampaikan beberapa gejala yang muncul pada anak-anak dengan hepatitis akut.

Menurutnya, sebagian besar gejala yang dialami oleh anak-anak tersebut berupa masalah pada saluran pencernaan.

“Sebagian besar gejalanya adalah gejala saluran cerna. Itu biasanya anaknya muntah, diare, sakit perut, dan demam. Karena ini infeksi, (jadi) sering disertai demam,” kata Muzal Kadim.

Baca juga: 10 Gejala Hepatitis yang Harus Diketahui, Kenali Cara Penularannya

Selain itu, hepatitis akut misterius ini juga menyebabkan bagian putih pada mata anak berubah menjadi kuning.

Hanya saja, perubahan warna kuning biasanya terjadi jika derajat keparahan hepatitis sudah berat.

“Kalau lebih berat lagi, sehingga menyebabkan hepatitis fulminan, bisa menyebabkan kesadaran yang menurun. Ini kalau sel-sel hatinya sudah banyak yang rusak,” jelasnya.

Gejala awal hepatitis lainnya yang perlu diawasi oleh orangtua adalah perubahan warna pada urin. Kewaspadaan perlu ditingkatkan apabila warna unrinnya gelap seperti teh.

Pertolongan pertama gejala hepatitis

Orangtua disarankan untuk segera memberikan pertolongan pertama, apabila anak mengalami gejala yang berkaitan dengan hepatitis akut.

Jika anak demam, maka disarankan untuk segera memberikan obat penurun panas seperti parasetamol terlebih dulu.

“Lalu kalau misalkan muntahnya cukup sering, bisa diberikan obat anti muntah,” katanya.

Kebutuhan cairan anak juga harus dipastikan telah terpenuhi dengan baik. Tetap berikan anak air minum, meskipun ia sering muntah.

“Minumnya mesti cukup. Kalau misalnya muntah (saat) pemberian satu sendok, maka diberi jeda dulu, satu menit dua menit. Kalau masih muntah diberi jeda lagi. Jangan dipuasakan, justru (cairan) tetap harus diberikan,” jelas Muzal Kadim.

Pemenuhan cairan juga dibutuhkan, jika anak mengalami gejala seperti diare atau buang air besar terus-menerus.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved