Berita Internasional

18 Tahun Memerintah UEA, Sheikh Khalifa Tutup Usia, Pernah Bantu Bayar Hutang Dubai Rp 143 Triliun

Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan meninggal dunia di usianya yang menginjak ke-73 tahun.

Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
OLI SCARFF / POOL / AFP
Dalam file foto ini diambil pada tanggal 30 April 2013 Ratu Inggris Elizabeth II (kiri) dan Pangeran Philip, Duke of Edinburgh (kanan), berjalan dengan Presiden Emirat Sheikh Khalifa bin Zayed al-Nahayan setelah penyambutan resmi dan sebelum makan siang selama pertemuan pertama hari kunjungan kenegaraan Syekh ke Inggris di Kastil Windsor, Berkshire, sebelah barat London. Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Khalifa bin Zayed Al-Nahyan meninggal dalam usia 73 tahun pada 13 Mei 2022, kata media pemerintah, setelah berjuang melawan penyakit selama beberapa tahun. 

Dia meninggalkan istrinya Shamsa binti Suhail Al Mazrouei dan delapan anak: Sultan, Mohammed, Shamma, Salama, Osha, Sheikha, Lateefa dan Mouza.

Hingga kini, tidak jelas apa penyebab kematiannya.

Masa Berkabung Selama 40 Hari

“Kementerian Urusan Kepresidenan menyampaikan belasungkawa kepada rakyat UEA, negara Arab dan Islam, dan dunia atas berpulangnya Yang Mulia Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, presiden UEA,” bunyi pernyataan dari kantor berita negara WAM.

Lebih lanjut, pihak Kementrian Urusan Kepresidenan pun mengumumkan masa berkabung memperingati kematian Presiden UEA tersebut selama empat hari.

“Kementerian Urusan Kepresidenan juga mengumumkan bahwa UEA akan merayakan empat puluh hari berkabung dengan bendera dikibarkan setengah tiang mulai hari ini, dan menangguhkan pekerjaan di semua kementerian, departemen, dan entitas federal, lokal dan swasta selama tiga hari,” lanjutnya.

Sheikh Khalifa menderita stroke dan menjalani operasi pada tahun 2014.

Setelah itu, ia jarang terlihat di depan umum selama bertahun-tahun.

Baca juga: Dua Kapal Tabrakan di Selat Bali, KMP Trisula Tak Bisa Lanjutkan Operasional, 2 Penumpang Luka-luka

Meskipun jarang terlihat di public, Sheikh Khalifa masih memegang kendali meskipun secara de-facto UEA, Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed, mengelola urusan sehari-hari negara.

Sosok Sheikh Khalifa

Lahir pada tahun 1948 di Abu Dhabi, 23 tahun sebelum berdirinya UEA pada tahun 1971, Sheikh Khalifa adalah putra tertua dari Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, pendiri negara tersebut.

Ia mengambil kursi kepresidenan pada tahun 2004 setelah ayahnya meninggal.

Anwar Gargash, Penasihat Diplomatik untuk Presiden UEA Sheikh Khalifa bin Zayed al-Nahyan dan Khalifa Shaheen al-Marar (kanan), Menteri Negara, bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Iran Ali Bagheri sebagai bagian dari kunjungannya ke UEA.
Anwar Gargash, Penasihat Diplomatik untuk Presiden UEA Sheikh Khalifa bin Zayed al-Nahyan dan Khalifa Shaheen al-Marar (kanan), Menteri Negara, bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Iran Ali Bagheri sebagai bagian dari kunjungannya ke UEA. (WAM / AFP)

Sebelum menjadi presiden, ia adalah putra mahkota Abu Dhabi dan kepala Dewan Perminyakan Tertinggi Abu Dhabi, badan pembuat keputusan energi tertinggi di emirat yang kaya minyak itu.

Selama masa kepresidenannya, Sheikh Khalifa mengawasi reformasi ekonomi dan modernisasi sambil mengelola Otoritas Investasi Abu Dhabi, salah satu dana investasi terbesar di dunia.

Ia mendukung akuisisi klub sepak bola Liga Utama Inggris Manchester City oleh sebuah perusahaan investasi untuk keluarga kerajaan Abu Dhabi pada tahun 2008, dan menara tertinggi di dunia - Burj Khalifa di Dubai - dinamai menurut namanya pada tahun 2010.

(*)

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved