NUWUR Kukuwung Ranu, Diapresiasi Menteri Siti Nurbaya dan Menpar Sandiaga Uno

Pementasan 'Nuwur Kukuwung Ranu' serangkaian Sastra Saraswati Sewana Toya Uriping Bhuwana, Usadhaning Sangaskara.

Doc Puri Kauhan Ubud
Pemeran Ratu Ayu Mas Membah, menari menggunakan topeng berwarna emas dan mahkota, yang sengaja dibuat untuk pegelaran tari kolosal di Batur. 

Pegelaran yang ditampilkan hibrid luring daring ini, memukau para penonton melalui penampilan apik para pemeran.

Dimulai dengan penampilan monolog dan nyanyian oleh Ayu Laksmi, hingga atraksi penabuh dan tari mulai dari Baris Kukuwung, Banua Pagambyuhan, Sad Hyang Panji, dan Ratu Ayu Mas Membah.

Pemeran Ratu Ayu Mas Membah sendiri, menari menggunakan topeng berwarna emas dan mahkota yang sengaja dibuat untuk pegelaran tari kolosal ini.

Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud, AAGN Ari Dwipayana, mengaku pementasan ini berlangsung pada hari istimewa karena bertepatan Tumpek Wariga yang merupakan momentum pemuliaan tumbuh-tumbuhan.

Sehingga pegelaran hari ini sesungguhnya, selain bernuansa spiritual, juga berwawasan ekologis.

Pagelaran 'Nuwur Kukuwung Ranu' ini kata dia merupakan satu langkah edukatif yang dihadirkan untuk menggugah kesadaran kolektif manusia dalam menjaga lingkungan.

Khususnya pelestarian air melalui pendekatan seni budaya dan rasa.

Di akhir pementasan, enam sulinggih menanam pohon untuk kepentingan upacara didampingi Jero Gede Batur, para menteri dan undangan lain.

Mereka diiringi para penari langsung merealisasikan konsep kegiatan, dengan menanam pohon upacara di sekitar areal Pura Sagara Danu Batur.

Selain pementasan ini, Sastra Saraswati Sewana juga diisi penanaman 25.000 pohon, program penyelesaian dan pengolahan sampah, serta pembersihan sumber mata air dan danau. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved