12.347 Orang Berebut Kursi PTN, Unud, ISI Denpasar, Undiksha Gelar UTBK SBMPTN Mulai Hari Ini

Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) ditetapkan langsung oleh PTN masing-masing.

Pixabay
Ilustrasi - 12.347 Orang Berebut Kursi PTN, Unud, ISI Denpasar, Undiksha Gelar UTBK SBMPTN Mulai Hari Ini 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) ditetapkan langsung oleh PTN masing-masing.

UTBK-SBMPTN ini akan dilakukan dalam dua gelombang di 74 Pusat UTBK PTN se-Indonesia. Gelombang 1 pada 17-23 Mei 2022, dan Gelombang 2 pada 28 Mei-3 Juni 2022.

Tiga perguruan tinggi negeri (PTN) di Bali yakni Universitas Udayana (Unud), Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, dan Universitas Pendidkan Ganesha (Undiksha) Singaraja Buleleng, juga menggelar UTBK SBMPTN serentak yang dimulai, Selasa 17 Mei 2022.

Baca juga: UJIAN! 2.142 Orang Akan Ikuti UTBK di Undiksha Singaraja Bali

Jumlah peserta yang akan merebut kursi di kampus PTN tersebut berbeda-beda.

Di kampus Unud diikuti 6.545 peserta, kampus ISI Denpasar diikuti 3.660 Peserta, dan Undiksha diikuti 2.142 peserta. Sehingga ada 12.347 peserta yang memperebutkan kursi di ketiga PTN tersebut.

"Untuk UTBK SBMPTN 2022 ini, Unud akan menyeleksi 6.545 org calon mahasiswa baru untuk mendapatkan kurang lebih 2.500 orang mahasiswa. UTBK akan berlangsung 7 hari atau 14 sesi mulai 17 Mei 2022 sampai 23 Mei 2022," kata Rektor Unud, Prof Dr Ir I Nyoman Gde Antara MEng IPU, Senin 16 Mei 2022.

Baca juga: ISI Denpasar Siapkan UTBK untuk 3.660 Calon Mahasiswa

Untuk itu Unud telah menyiapkan 35 ruangan atau work station yang tersebar di 3 lokasi kampus, yaitu Kampus Sudirman, Kampus Jalan Pulau Nias dan Kampus Bukit Jimbaran.

UTBK hari pertama 17 Mei 2022 akan melayani 1.060 orang yang terbagi dalam sesi 1 dan sesi 2.

"Panitia Ujian di Unud sudah melaksanakan persipan-persipan dan astungkara, mudah-mudahan semua sesuai akan berjalan dengan lancar," imbuhnya.

Prof Antara mengucapkan rasa terima kasihnya atas kepercayaan masyarakat yang tetap memilih Unud sebagai tempat mengenyam pendidikan tinggi. Pihaknya akan terus melakukan perbaikan di semua lini.

Baca juga: Gelombang Pertama UTBK SBMPTN di Undiksha akan Dikuti 2.142 Orang,

"Mudah mudahan Unud mampu menghasilkan sumber dana manusia yang unggul, mandiri dan berbudaya serta berharap para alumni akan mampu berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara," tandasnya.

Ia juga meminta maaf karena pada jalur SBMPTN ini Unud hanya mampu menyerap 30 persen dari peminat.

"Mudah-mudahan kami bisa mendapatkan calon mahasiswa yang tidak saja memiliki kualifikasi akademik yang baik, tetapi juga memiliki akhlak yang bagus," katanya.

Baca juga: Universitas Udayana Akan Langsungkan UTBK Besok, Seleksi 6.545 Calon Mahasiswa Baru

Terpisah, Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr I Wayan Adnyana SSn MSn mengatakan, secara prinsip ISI Denpasar siap menggelar UTBK-SBMPTN 2022.

"Kesiapan laboratorium komputer, perangkat dan personel pengawas dan pengelola teknologi informasi dalam posisi siap semua," jelasnya, Senin.

Wakil Rektor 1 ISI Denpasar, Rai Remawa menjelaskan, persiapan pelaksanaan UTBK didahului dengan rapat panitia pelaksana, pengarahan Rektor ISI Denpasar dan rapat tim teknis untuk pengecekan semua komputer yang akan digunakan untuk tes tersebut.

"Sampai saat ini semua kesiapan dari pelaksana, peralatan pendukung utama, seperti laboratorium, komputer, jaringan, listrik, genset dan lain sebagainya telah siap untuk melaksanakan UTBK yang akan dilaksanakan dalam dua gelombang," ungkap Rai.

Gelombang I UTBK di ISI Denpasar 17-23 Mei 2022 dan Gelombang II pada 28 Mei-3 Juni 2022.

Sejauh ini jumlah calon peserta UTBK ISI Denpasar yang sudah mendaftar 3.660 orang.

"Tes ini nasional pada seluruh PTN di Indonesia. ISI sebagai salah satu penyelenggara. ISI saat ini ada 14 prodi S1, 3 untuk D4 dan 4 prodi di pascasarjana," katanya.

Sementara itu, 2.142 orang dari berbagai daerah akan mengikuti UTBK SBMPTN 2022 di Undiksha Singaraja. Dalam ujian tersebut, Undiksha tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama Undiksha, Gede Rasben Dantes, Senin, mengatakan, Undiksha terpilih sebagai tes center UTBK. Ujian ini akan diselenggarakan dalam dua gelombang.

Dijelaskan Rasben, pelaksanaan ujian akan dibagi dalam dua sesi setip harinya.

Ujian akan dilaksanakan di tujuh ruangan, yang tersebar di empat lokasi. Diantaranya di Fakultas Bahasa dan Seni, Fakultas Teknik dan Kejuruan, Fakultas Ekonomi, dan di Unit Pelayanan Teknis Teknologi Informadi dan Komunikasi (UPT TIK).

Meski saat ini kasus Covid-19 telah melandai, Rasben menegaskan pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan dalam pelaksanaan UTBK.

Sebelum masuk ruang ujian, peserta akan dicek suhu tubuhnya.

Apabila di atas 35,3 derajat, maka peserta akan dianjurkan duduk dan beristirahat selama beberapa menit.

Setelah itu suhu tubuhnya akan dicek kembali. Namun apabila masih di atas 35,3 derajat, peserta akan diarahkan mengikuti ujian di ruang tersendiri.

"Kami punya tim kesehatan yang akan mendampingi peserta jika ada yang ditemukan suhu tubuhmya diatas normal," ucapnya.

Selain cek suhu tubuh, peserta juga tetap diwajibkan menggunakan makser dan hand sanitizer. Ruang ujian pun kata Rasben selalu disemprot dengan cairan disinfektan, sebelum dan sesudah ujian.

"Kalau surat keterangan rapid test untuk peserta yang dari luar Bali itu tergantung syarat dari transportasi. Tapi saya lihat 95 persen peserta ujiannya rata-rata dari Bali. Sisanya ada yang dari Jawa Timur, Sumatera dan Jakarta. Yang dari luar Bali itu kemungkinan sudah ada di Bali sekarang. Sesuai aturan, kami tidak lagi melaksanakan rapid test di tempat," terangnya. 

Sistem Penilaian IRT

SISTEM penilaian UTBK-SBMPTN 2022 yang berlangsung mulai Selasa 17 Mei 2022 merupakan salah satu bagian yang krusial dalam penentuan kelulusan masuk PTN pilihan. Untuk itu, penting memahami sistem penilaian sebelum mulai melaksanakan ujian.

Sebetulnya, penghitungan skor UTBK-SBMPTN 2022 belum diungkap secara resmi oleh pihak penyelenggara yakni Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Namun, bila berkaca pada pelaksanaan sebelumnya, skema penghitungan nilai UTBK menggunakan sistem item response theory (IRT).

Secara teori yang dikutip dari publikasi ilmiah dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya, sistem IRT adalah pendekatan untuk menganalisis ujian yang menggunakan model matematika kemungkinan peserta ujian menjawab soal dengan benar.

Dalam artian, skoring atau penilaian bergantung pada karakteristik dari soal yang dikerjakan dan kemampuan dari peserta tersebut.

Untuk itulah, sistem penilaian dengan IRT menggunakan konsep bobot nilai yang berbeda pada setiap sub tes bergantung tingkat kesulitan soal. Tingkat kesulitan soal tersebut tidak ditentukan sebelum ujian, melainkan diambil dari jawaban seluruh peserta saat ujian berlangsung.

Mengutip laman SMAN 1 Sedayu, skema penilaian IRT dapat dirangkum menjadi tujuh tahapan penilaian yakni:

Pengerjaan UTBK-SBMPTN 2022

Hasil pengerjaan seluruh siswa diterima

Pengecekan benar atau salah setiap jawaban peserta

Seberapa banyak dari seluruh peserta menjawab benar atau salah di setiap butir

Bobot setiap butir jawaban ditentukan

Setiap jawaban benar mendapat nilai sesuai bobot skor di butir soal tersebut

Nilai UTBK-SBMPTN sudah dapat ditentukan.

Sistem penilaian IRT menggunakan tiga konsep, namun tidak ada pengurangan skor jika salah. Tahap pertama, semua jawaban benar diberi skor 1 poin, sedangkan yang tidak dijawab diberi skor 0.

Tahap kedua, dengan pendekatan teori respons butir atau item response theory. Di tahap ini, setiap jawaban tepat akan dianalisis kembali karakteristiknya sesuai tingkat kesulitan soal-soal lainnya.

Tahap ketiga, karakteristik setiap soal yang didapat dari tahap dua akan digunakan untuk menghitung skor tiap peserta. Di samping itu, setiap soal sulit akan mendapat bobot tertinggi dari yang lain.

Dengan informasi ini, peserta UTBK-SBMPTN 2022 tidak perlu ragu untuk mengisi tiap soal karena konsep IRT tidak mengenal pengurangan poin.

Selain itu, peserta juga tidak perlu repot memperkirakan tingkat kesulitan soal karena penentuannya baru dilakukan setelah ujian selesai.

"Bobot tingkat kesulitan soal baru ditentukan setelah ada pengecekan ke semua peserta dan bukan ditentukan berdasarkan tipe soal," tulis laman SMAN 1 Sedayu.

Sebagai tambahan, skor UTBK-SBMPTN tahun lalu dikelompokkan dalam beberapa kategori, yaitu di bawah 300, 300-400, 401-500, 501-600, 601-700, 701-800, 801-900, sampai di atas 900.

Meski demikian, Ketua LTMPT 2021 Mohammad Nasih menekankan, detail penilaian hasil ujian hanya diketahui oleh tim skoring UTBK-SBMPTN dan pihak prodi pilihan masing-masing peserta. "Ada formula masing-masing program studi yang dipilih," kata dia. (dtc)
Poin to Poin
Wajib Dibawa Saat UTBK:
- Kartu peserta UTBK SBMPTN 2022
- Kartu identitas berupa kartu siswa/KTP/paspor
- Peserta angkatan 2022 wajib bawa surat keterangan lulus asli
- Peserta angkatan 2020 dan 2021, wajib bawa fotokopi ijazah yang telah dilegalisasi. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved