Berita Bali
Matur Piuning di Gianyar, Kodam IX/Udayana Hormati Perjuangan Raja Udayana, Ini Makna & Sejarahnya
Jajaran TNI dari Kodam IX/Udayana melaksanakan matur piuning di Pura Mengening Tampak Siring, Gianyar
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
“Untuk itu, hari ini kita melaksanakan acara matur piuning dan semoga rangkaian kegiatan HUT ke-65 Kodam IX/Udayana selalu mendapatkan kelancaran, keselamatan dan kesuksesan,” ucap mantan Kasdim 1611/Badung tersebut.
Menurutnya, matur piuning bermakna sebagai simbol akan dimulainya suatu kegiatan atau acara, jadi kegiatan ini dilaksanakan sebelum semua rangkaian hari ulang tahun dilaksanakan.
Dari sejarahnya matur piuning dilaksanakan di Pura Mangening karena merupakan tempat dimana dalam Prasasti Pandak Badung bertahun 1071 Masehi, yang dikeluarkan oleh Raja Anak Wungsu (Putra Bungsu Raja Udayana) terbaca bagian yang berbunyi : Paduka Haji Anak Wungsu nira kalih bhatari lumah i burwan, bhatara lumah i banuwka.
"Artinya paduka Raja Anak Wungsu, putra baginda berdua (suami-istri) Permaisuri Sang Ratu Gunapriyadharmapatni didharmakan di Buruan (Pura Bukit Dharma Durga Kutri, Blahbatuh, Gianyar dengan Raja Udayana yang didharmakan di Banyuwka (Pura Mangening)," jelasnya.
"Oleh karena itu di tempat suci ini (Pura Mangening), Prajurit Kodam IX/Udayana selaku pengayom dan pelindung rakyat (Praja Raksaka) bersimpuh, berdoa memohon restu agar satuan dan seluruh personelnya senantiasa mampu mengaktualisasikan nilai-nilai kepemimpinan Sang Tokoh Raja Udayana yang bergelar Sri Dharma Udayana Warmadewa dengan kualitas kepribadian yang sedemikian istimewa sehingga dianggap sebagai manusia unggul dan memiliki kekuatan kodrati sekaligus sepiritual," papar Kolonel IGN. Wilantara. (*).
Kumpulan Artikel Bali