Nazwa Meninggal Susul Ibunya, Korban Tewas Jadi 15, Sopir Tidur Saat Kecelakaan Maut di Tol Sumo
Kamis (19/5/2022) dini hari, satu korban yang dirawat di ruangan ICU Rumah Sakit Gatoel, Kota Mojokerto, Nazwa Dwi Yuniarti, meninggal dunia.
"Harapan saya (Nazwa) bisa dimakamkan di dekat makam ibunya, namun saya belum tahu lokasi persis makamnya nanti," terangnya.
Meninggalnya Nazwa menambah jumlah korban tewas dalam kecelakaan ini menjadi 15 orang.
Hingga Kamis (19/5/2022), terungkap sejumlah fakta baru dalam insiden kecelakaan maut tersebut.
Berikut uraiannya:
1. Sopir tertidur pulas
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menduga, sopir bus yang kecelakaan di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) pada Senin (16/5/2022) pagi, tertidur pulas saat mengemudi.
Ketua Sub Komite Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) KNKT, Ahmad Wildan mengatakan, sopir bus lelah setelah perjalanan, di mana rombongan wisata berangkat dari Surabaya pada Sabtu (14/5/2022) sekitar pukul 20.00 WIB.
Setibanya dari Malioboro Yogyakarta, pulang pada Senin pagi.
KNKT juga mengkonfrontir sopir bus di Mapolres Mojokerto Kota dan memadukan jejak di lokasi kejadian, di mana tidak ada bekas pengereman.
"Kami merangkai sebuah hipotesis. Hasilnya, pengemudi bus capek sehingga performa menurun. Dan melihat jejak di lokasi kejadian, memang tidak ditemukan bekas pengereman.
Artinya, ini bukan soal kendaraan, tapi ini pada human (manusia)," jelas Wildan, saat ditemui di Mapolres Mojokerto Kota, Rabu (18/5/2022).
"Sebenarnya bukan micro sleep ini, bisa jadi deep sleep. Dia (sopir) jadi tertidur sehingga ketika kendaraan menabrak guardrail dan segala macam sampai menabrak batu pondasi VMS hingga ban pecah. Dia tidak terasa, jadi benar-benar pulas," ungkap Wildan.
Kenapa dikatakan deep sleep? Wildan menjelaskan, karena kendaraan bus sempat bergesekan dengan bagian guardrail sekitar 100 meter dan bus menabrak VMS hingga ban robek.
Namun, saat itu sopir tidak sadar.
"Tidur dalam per sekian detik itu micro sleep dan terbangun, tapi ini deep sleep, kenapa? Karena hampir dua menit. Artinya, guardrail sudah bekerja, tapi orangnya (sopir) tidak sadar-sadar dan baru sadar ketika kendaraan bus menabrak VMS setelah terjadi kecelakaan. Itu pengakuan dia (sopir) kehilangan kesadaran (tidur) selama sekitar dua menit sebelum kecelakaan," beber Wildan.
