Kecelakaan
TABRAK Rombong Martabak Milik Andi Robokan, Bos Pengemudi Pick Up Siap Tanggung Jawab
Kecelakaan tunggal, dialami pengemudi pick-up di Jalan Kebo Iwa Utara.
Penulis: Putu Honey Dharma Putri W | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
lihat foto
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kecelakaan tunggal, dialami pengemudi pick-up di Jalan Kebo Iwa Utara.
Mengakibatkan satu rombong martabak merugi.
Rombong yang baru berusia 1 bulan, milik Andi Robokan pun hancur.
Kejadian ini pada Kamis, 19 Mei 2022.
Baca juga: Kecelakaan Beruntun, Truk DLHK Badung Hantam Mobil hingga Kenai Pengendara Motor
Ketika ditanya oleh reporter Tribun Bali, Andi Robokan, pemilik rombong mengaku tidak hanya rombong martabaknya saja yang hancur.
Bahkan 2 sepeda motor, yang ia parkirkan di depan warungnya itu pun, ikut diterobos oleh mobil pick-up tersebut.
Kejadian ini terjadi pada pukul 15.00 Wita, sore hari Rabu, 18 Mei 2022 kemarin.
Menurut salah satu karyawan Andi Robokan.
Bernama Patrik, yang saat itu berada di lokasi.
Ia melihat supir pick up itu, dari kejauhan mengemudi dengan kecepatan kencang dan hilang kendali.
Baca juga: FAKTA Kecelakaan Maut di Tol Sumo: Sekitar 30 Menit Rombongan Diperkirakan Sampai Tujuan
“Saya habis bersih-bersih, lalu pingin nyiram.
Persaan saya udah gak enak itu.
Ternyata bener tiba-tiba saya lihat mobil pick up, dari arah utara datang dengan kecepatan tinggi dan kehilangan kendali lalu menabrak rombong serta 2 motor bos saya,” tutur pria berusia 24 tahun ini.
Ia juga mengaku supir pick up tersebut, hampir menabrak dirinya.
Yang hanya memiliki jarak sejengkal saja.
“Lagi sejengkal saja, bisa ikut ditabrak saya, syukur saja tidak kena,” ucapnya.
Menurut Andi Robokan, kerugian bisa sekitar Rp 30 juta lebih.
“Kerugian sekiranya Rp 30 juta, itu baru untuk tembok dan rombong.
Belum tau untuk benerin kedua motor saya berapa,” ujar pria asal Jember itu.
Baca juga: KRONOLOGI Kecelakan Maut di Karawang: Minibus Tabrak Pembatas Jalan Hinga Hantam Senjumlah Motor
Kendati demikian, saat ini supir pick-up dan bosnya telah beritikad baik kepadanya.
Dengan datang dan membicarakan masalah ini secara kekeluargaan.
“Tapi kami sudah baik-baik saja. Mereka (pelaku) mau bertanggung jawab dan datang kemari, untuk membuat surat pernytaan disaksikan oleh kelian,” imbuhnya (*)
