Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

TERBARU KASUS SUBANG: Saksi Misterius Muncul Bela Yosef dan Danu Juga Ngaku Kontaknya Diblokir Yoris

Tiba-tiba muncul sosok saksi misterus yang mengungkap kelakuan Yoris Raja Amanullah kepada ke dirinya.

Editor: Bambang Wiyono
surya.co.id
Saksi pembunuhan ibu dan anak di Subang, Yosef Hidayah terus-terusan menyerang saksi Muhammad Ramdanu alias Danu. Terbaru, Yosef siap laporkan Danu karena kebohongannya. 

TRIBUN-BALI.COM, SUBANG - Sembilan bulan berlalu, polisi belum berhasil mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang Jawa Barat.

Di saat publik menunggu pengungkapan pembunuhan terhadap Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu tersebut, tiba-tiba muncul sosok saksi misterus yang mengungkap kelakuan Yoris Raja Amanullah kepada ke dirinya.

Saksi misterius itu juga merasa iba kepada Muhammad Ramdanu alias Danu serta Yosef Hidayah.

Saksi misterius itu satu di antara seratusan saksi yang pernah dimintai keterangan oleh penyidik di jajaran Polda Jabar dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Ia mengaku berhubungan baik dengan Yosef dan Danu. Tapi tidak dengan Ketua Yayasan Bina Prestasi Nasional, Yoris.

Yoris merupakan anak dari Yosef dan korban Tuti Suhartini. Yoris juga kakak dari korban Amalia Mustika Ratu.

Saksi misterius itu mengaku lost contact dengan Yoris. Pasalnya, nomor kontaknya telah diblokir oleh Yoris. 

Dalam kasus Subang yang sudah berjalan 9 bulan dan pelakunya belum terungkap, saksi misterius itu mengaku merasa iba kepada Yosef dan Danu menghadapi kasus ini.

Hal itu diungkapkannya di kanal Youtube yang ditayangkan Koin Seribu 77.

Berikut sosok saksi misterius tersebut.

1. Peran saksi misterius di yayasan

Saksi misterius itu merupakan satu di antara staf dan rekan Danu di Yayasan Bina Prestasi Nasional milik Yosef.

Ia menceritakan dirinya sudah lama mengenal sosok Yosef yang merupakan pembina Yayasan Bina Prestasi Nasional di Subang.

Dia mengaku Yosef berperan penting baginya karena telah memberinya pekerjaan menjadi staf yayasan.

Ia dipekerjakan sebagai bawahannya untuk merekrut para siswa untuk yayasan milik Yosef sejak 2018.

Saksi itu juga pernah menjabat sebagai bendaraha di yayasan.

2. Nomor diblokir Yoris

Saksi itu mengatakan, sejak kejadian kasus Subang dirinya sudah lost contact dengan Yosef dan ketua yayasan, yakni Yoris.

Ia bahkan mengaku kontaknya diblokir oleh Yoris.

“Sudah lost contact, nomor saya juga diblokir (oleh Yoris),” ujarnya.

Namun, dia mengatakan, hubungannya dengan Yosef dalam keadaan baik-baik saja.

Lantas dia menceritakan hubungannya dengan kedua korban, Tuti dan Amalia pun dalam keadaan baik.

Ia juga mengaku dekat dengan adik Yosef, Mulyana, yang juga berperan untuknya bekerja di yayasan Yosef.

3. Yakin Danu dan Yosef tak terlibat

Bekerja sebagai staf yayasan, ternyata saksi misterius itu termasuk saksi dari ratusan yang terperiksa.

Selama menjadi saksi kasus Subang, ia mengaku kasihan kepada Yosef.

“Saya kasihan ke pak Yosef,” ujar dia.

Ia bahkan mengatakan meyakini bahwa Yosef yang merupakan suami sekaligus ayah korban tidak terlibat dalam kasus Subang tersebut.

Ia melihat kondisi Yosef yang tak baik-baik saja sejak kasus pembunuhan istri dan anaknya.

Selain Yosef, saksi itu mengungkap rasa kasihannya kepada saksi Danu.

Dia juga meyakini bahwa Danu yang juga rekannya sebagai staf yayasan tak terlibat dalam kasus Subang tersebut.

“Danu, kalau saya lihat itu kasihan banget Danu juga,” ujarnya.

Saksi itu kemudian menceritakan terakhir kali bertemu Danu pada September 2021 lalu.

Saat itu dia ditugaskan untuk mengambil kunci yayasan yang dipegang Danu di rumahnya.

Terakhir, ia berharap kasus Subang tersebut segera terungkap karena ia mengasihani kedua korban dan keluarga korban.

Kompolnas beberkan penyebab Polda jabar lamban

Sebelumnya, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) telah melakukan pengawasa kepada pihak penyidik Polda Jabar untuk mengetahui penyebab hingga kini penyidikan kasus Subang tersebut berjalan lambat.

Ternyata, ada tiga penyebab kasus Subang yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu sejak Rabu 18 Agustus 2021 hngga saat ini belum bisa terungkap. 

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Harian Kompolnas, Irjen Pol Benny Mamoto melalui kanal Youtube Kompas TV.

Menurut Benny, tiga penyebab itu, pertama, tidak ada pembanding DNA yang telah ditemukan di TKP. 

Ia mengatakan, banyak DNA di TKP, namun tidak pada saat hari kejadian.

Penelitian DNA itu merupakan pendekatan scientific yang telah dilakukan Polda Jabar.

Kedua, circuit closed television (CCTV) yang diselidiki penyidik kualitas gambarnya kurang mendukung.

Menurut Benny, jarak dan ketajaman kamera CCTV di jalan raya itu kurang.

Ketiga, saksi peristiwa terbatas. 

"Ini yang menyebabkan penyidikan berjalan lambat," katanya.

Di sisi lain, Polri berhati-hati menetapkan tersangka karena membutuhkan dua alat bukti.

Setelah ditemukan dua alat bukti, penyidik melakukan gelar perkara.

"Setelah itu baru menetapkan tersangka," bebernya.

Seperti diketahui, penyidik kepolisian telah melakukan olah TKP 10 kali sejak jasad Tuti dan Amalia ditemukan di bagasi Alphard.

Tak cukup di situ, penyidik juga dua kali melakukan outopsi dan memeriksa seratusan saksi, termasuk berulangkali memeriksa saksi dari pihak keluarga.

Di antaranya, suami sekaligus ayah korban, Yosef Hidayah. Anak sekaligus kakak korban, Yoris Raja Amanullah, kerabat korban Muhammad Ramdanu serta istri muda Yosef Mimin Mintarsih.

Akhir tahun 2021 lalu, polisi juga menyebarkan sketsa terduga pembunuh Tuti dan Amalia.

Namun, hingga kini, hasil kinerja kepolisian masih nihil.

“Tentunya kami dari Kompolnas selalu mengawal kasus ini,”

“Kami selalu menanyakan kepada pihak Polda Jabar, sejauh mana penyelidikannya, perkembangannya dan sebagainya,” ujar Ketua Harian Kompolnas, Irjen Pol Benny Mamoto, dikutip Tribunjabar.id dari Kompas TV, Kamis (12/5/2022).

Yosef laporkan sosok ini

Di tengah penyidikan kasus Subang berjalan, terjadi perang ketegangan di keluarga korban.

Terbaru, Yosef meyakini sosok pembunuh adalah orang dekat. 

Pernyataan Yosef ini memperkuat pernyataan Kapolres Subang AKBP Sumarni di awal kasus ini mencuat. 

"Bapak yakin, (pembunuh) tidak mungkin orang jauh dari Amerika atau Inggris datang ke sini melakukan itu," kata Yosef dikutip dari channel youtube Koin Seribu 99 pada Selasa (10/5/2022). 

Menurut Yosef, orang dekat ini pasti tahu lingkungan dalam keluarganya. 

Bisa jadi dia dekat dengan istri dan anaknya. 

"Bisa saja orang dekat, karena namanya dekat itu bukan keluarganya. Temannya, atau saudara-saudaranya itu kan dekat.

Dekat itu orang mengenal, mengetahui (Yosef tidak di rumah malam itu)," ujar Yosef

Meski meyakini pembunuh istri dan anaknya orang dekat, Yosef tidak berani menunjuk siapa orangnya. 

Di bagian lain, Yosef meluapkan kemarahan pada keponakannya, Danu. 

Menurutnya, Danu kerap memfitnah dia dan mengungkapkan kebohongan-kebohongan terkait kasus ini. 

Apalagi, ketika Danu dikonfrontir dengan dia di depan penyidik dan Kapolres Subang. 

Kemarahan Yosef semakin menjadi-jadi setelah dia mendengar Danu menantangnya. 

"Danu.. Silahkan menantang. Saya sudah siap untuk melaporkan dia, (dia) harus ikut bertanggungjawab atas kebohongan-kebohongan yang dilakukan Danu," katanya. 

Yosef juga sakit hati melihat Danu tertawa di depan banyak orang. 

"Ketawa, tapi di atas penderitaan orang lain.

Saya sebenarnya sakit melihat orang yang berbicara seperti itu di depan muka semua orang.

Dia ketawanya, itu ketawa apa, itu sakit buat bapak," katanya. 

Seperti diketahui, istri dan anak Yosef, Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) tewas dibunuh pada Rabu 18 Agustus 2022 dini hari.

Hingga sembilan bulan berjalan, Polda Jabar belum mampu menguak dalang sekaligus otak pembunuhan ibu dan anak di Subang tersebut.

Tak kunjung tertangkapnya pelaku membuat anggota keluarga Tuti saling tuding, terutama antara Yosef dan Danu.

Yosef dan Danu sebenarnya masih memiliki hubungan kekeluargaan. Danu merupakan keponakan Tuti Suhartini.

Kini, seolah menjadi dendam membara, Yosef yang mengaku sempat diframming oleh Danu terlibat dalam pembunuhan istri dan anaknya menuntut keponakannya itu minta maaf.

Dalam kanal Youtube Koin Seribu 77 tak lama ini, Yosef pun blak-blakan menyampaikan kegeramannya terhadap Danu.

Yosef menyingung perihal sikap aneh yang ditunjukkan Danu saat pertemuan tak terduga.

Kemudian Yosef menyinggung sikap Danu yang tak pernah mengucapkan permintaan maaf kepadanya.

Ia mengaku sebagai orangtua dirinya untuk menjaga harga diri.

“Saya yang namanya selaku orangtua menunggu bagaimana sikap anak terhadap orangtua,” ungkap Yosef dikutip Tribunjabar.id, Kamis (5/5/2022).

Diketahui Yosef menantikan permintaan maaf dari Danu terkait tuduhan.

Yosef mengatakan, Danu pernah menuduhnya sebagai pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia dalam pemeriksaan BAP.

Ia pun mengaku tak habis pikir atas sikap Danu yang serampangan menuduhnya saat pemeriksaan.

Kemudian Yosef menceritakan dirinya pun telah bertemu dengan keluarga Tuti Suhartini.

Dalam kesempatan itu, ia menegaskan tidak menyalahkan seluruh keluarga istrinya itu yang telah menuduhnya.

Namun, ia pun menyampaikan wanti-wanti atas framing yang pernah diungkap Danu dan keluarga Tuti terhadapnya.

“Saya sudah ketemu dengan kakak dari Ibu Tuti, saya sudah sampaikan, saya tidak mau ada suatu kejelekan di keluarga,”

“Tapi di sisi lain mereka itu sangat kuat karena ada framing saya dituduh dan disangka sebagai pelaku dalam musibah ini,” paparnya.

Yosef menjelaskan ia sudah bersikap dewasa dalam menghadapi situasi menghadap keluarga Tuti istrinya itu.

Ia pun tidak ingin terjadi keluarganya terpecah belah.

Apa daya Yosef mengaku pasrah atas tuduhan keluarga Tuti kepadanya.

Namun, ia mengaku tak henti berdoa agar apa yang dituduhkan keluarga Tuti tidak benar.

Selanjutnya, Yosef mengatakan pihaknya masih sabar menantikan kabar terbaru dari penyelidikan kepolisian.

Ia mengaku menghargai kinerja Polda Jabar yang masih berupaya mengungkap kasus perampasan nyawa istri dan anaknya tersebut.

Sementara ini, Yosef tetap menantikan perkembangan kasus Subang tersebut.

Jawaban Danu

Seolah menjawab sindiran Yosef, akhirnya Danu angkat bicara.

Lewat video yang diunggah di kanal Youtube Heri Susanto, Danu menjawab tudingan Yosef tersebut.

Awalnya Danu ditanya hubungan kekeluarganya dengan korban Tuti Suhartini.

Danu menjelaskan meski dirinya bukan anak kandung dari Wa Ida, ia telah menganggap keluarga, termasuk kepada korban Tuti Suhartini sebagai bibinya.

Secara tak langsung Danu juga mengaku telah menggap Yosef sebagai pamannya.

“Katanya Danu bertemu Amang (paman) kemarin, berarti apa ya, alo ( keponakan)?”

“Nah Danu ngaku Amang, Amangnya ngaku alo gak?,” tanya Heri Susanto.

Mendengar pertanyaan tersebut dengan polos Danu mengatakan dirinya tak tahu jika ia dianggap sebagai keponakan oleh Yosef.

“Kurang tahu,” ujar Danu sembari tersenyum.

Kemudian Danu menjelaskan ia memang bertemu dengan Yosef di pemakaman saat membaca doa.

Saat ditanya kebenaran apakah Danu tidak meminta maaf kepada Yosef, hal itu pun dibenarkannya.

Namun, ia menjelaskan alasan dirinya tak sempat meminta maaf di pemakaman tersebut karena tengah fokus membaca doa.

“Ya namanya saya fokus membaca Yasin, jadi khusyuk,” ujar Danu.

Lanjut Danu menjelaskan meski tak bertegur sapa dengan Yosef, ia mengaku saling meminta maaf kepada Yoris, anak Yosef.

Ia mengaku meski sudah jarang berkomunikasi, ia tetap menjaga silaturahmi dengan keluarga. (*)


Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul KASUS SUBANG TERBARU, Sosok Saksi Misterus Ungkap Kelakuan Yoris ke Dirinya, Iba Pada Danu dan Yosef, 

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved