Berita Denpasar
Bawa Dua Parang, Satu Penumpang Kapal Awu yang Turun di Pelabuhan Benoa Denpasar Diamankan
Kapal Motor Awu pada Senin, 23 Mei 2022 transit di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kapal Motor Awu pada Senin, 23 Mei 2022 transit di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali.
Kapal ini berlayar dari Surabaya untuk selanjutnya menuju ke Pelabuhan Lembar NTB.
Saat transit di Pelabuhan Benoa, kapal ini menurunkan sebanyak 43 penumpang.
Baca juga: DLHK Denpasar Sudah Setop Pengangkutan ke Rumah, Warga Tetap Kena Uang Sampah, Dewan: Masuk Pungli
Tim gabungan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Satpol PP Kota Denpasar dan instansi terkait lainnya melakukan pemeriksaan identitas dan barang bawaan penumpang.
Dari pengecekan identitas, semua penumpang telah membawa identitas dengan lengkap.
Meskipun demikian, satu orang penumpang kedapatan membawa senjata tajam berupa dua buah parang.
Ia memasukkan sajam tersebut ke dalam kopernya yang disembunyikan di sela-sela pakaian.
Baca juga: Tempat Wisata Baru di Denpasar, Temukan Tanaman Langka hingga Goa Zaman Perjuangan di Bantara Ayung
Sajam tersebut juga dimasukkan ke dalam ban dalam lalu dililit dengan lakban.
Penumpang ini bernama Enos Ama asal Sumbawa Barat Baya, NTT.
Penumpang tersebut pun langsung diamankan oleh pihak kepolisian dari Polsek Kawasan Pelabuhan Benoa untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Baca juga: MoU Bunda PAUD Kota Denpasar dan Himpsi Bali, Bentuk Kerja Sama Terkait Pola Asuh Anak Usia Dini
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dewa Gede Juli Artabrata mengatakan pihaknya pun sudah menyiapkan petugas untuk pencetakan e-KTP dan pemeriksaan administrasi kependudukan.
Namun pihaknya tak menemukan penumpang yang tak membawa dokumen kependudukan.
"Kami lakukan pengecekan dokumen kependudukan. Karena semua sudah lengkap jadi mereka bisa masuk," katanya.
Ia menambahkan penumpang ini harus memiliki identitas dan tujuan yang jelas di Denpasar.
“Selanjutnya, kami masih menunggu jadwal kapal nyandar di Benoa dari Pelni. Kalau ada lagi, kami lakukan pemeriksaan lagi. Karena pintu masuk di Denpasar hanya di Pelabuhan Benoa,” kata Juli.
Selain itu, pendataan dan sidak duktang atau penduduk non permanen juga akan bekerjasama dengan desa/kelurahan.
Sasarannya yakni kantong-kantong penduduk non permanen.
“Tapi ada juga beberapa desa/kelurahan yang melakukan pendataan mandiri. Dan jika kami disurati kami siap juga turun,” katanya. (*)