Berita Bali

Hari Raya Anggara Kasih Julungwangi, Lakukan Peleburan Dosa, Ini Persembahannya

Hari Raya Anggara Kasih Julungwangi, Lakukan Peleburan Dosa, Ini Persembahannya

Penulis: Putu Supartika | Editor: Ragil Armando
Tribun Bali/Putu Supartika
Ilustrasi Persembahyangan - Hari ini, Selasa 24 Mei 2022 umat Hindu Bali merayakan hari Anggara Kasih Julungwangi. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Hari ini, Selasa 24 Mei 2022 umat Hindu Bali merayakan hari Anggara Kasih Julungwangi.

Anggara Kasih Julungwangi merupakan hari raya atau rerahinan yang jatuh berdasarkan pertemuan antara Sapta Wara yaitu Anggara, Pancawara yaitu Kliwon, dan wuku Julungwangi.

Hari raya ini dirayakan setiap enam bulan sekali.

Baca juga: Tiga Kios Ludes Terbakar, Dalam 24 Jam Terjadi Kebakaran di 3 Lokasi di Bangli

Terkait Anggar Kasih, dalam Lontar Sundarigama disebutkan:

Nahanta waneh, rengen denta, Anggara Keliyon ngarania Anggara Kasih, pekenania pengasianing raga sarira.

Sadekala samana yogia wang amugpug angelakat sealaning sarira, wigenaning awak, dena ayoga wang apan ika yoganira, Betara Ludra, merelina alaning jagat teraya, pakertinia aturakna wangi-wangi, puspa wangi, asep astanggi muang tirta gocara.

Baca juga: Kasus Suap DID Mantan Bupati Tabanan dan Dosen Unud, Pengadilan Tipikor Belum Terima Pelimpahan

Artinya:

Yang lain lagi yang perlu diperhatikan, ketika Anggara bertemu Kliwon disebut sebagai Anggara Kasih.

Anggara Kasih merupakan hari untuk mewujudkan cinta kasih terhadap dirinya. 

Selain itu juga menunjukkan rasa kasih pada semua makhluk.

Baca juga: Busana Muslim Indonesia Disambut Antusias di Kazan Modest Fashion Show Rusia

Sehingga pada hari itu sepatutnya melakukan peleburan dosa, dan merawat dari diri segala kecemaran.

Kecemaran ini utamanya kecemaran pikiran yang melekat pada diri. 

Baca juga: Menengok Perajin Gula Merah Jelang Galungan, Bahan Baku Seret Saat Orderan Ramai

Caranya yaitu dengan jalan melakukan renungan suci. 

Karena dalam keadaan yang demikian, Sang Hyang Ludra melakukan yoga, yang bertujuan memusnahkan kecemaran dunia. 

Baca juga: Buka Rumah Resiliensi Indonesia, Menko PMK Muhadjir Effendy: Indonesia Jadi Negara Tangguh Bencana

Adapun sarana upakara yang dipersembahkan yaitu wangi-wangi, dupa astangi, dan dilanjutkan dengan matirtha pembersihan. (*)
 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved