Berita Klungkung

Kisah Penderita DB di Klungkung, Demam Naik Turun, Tetap Paksakan Diri Ikut Ujian

Komang Ayu Ely (14), remaja asal Desa Gelgel, Klungkung masih terbaring lemah di Ruang Durian, RSUD Klungkung, Rabu (25/5).

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Marianus Seran
Tribun Bali
Komang Ayu Ely (14) dirawat di Ruang Durian, RSUD Klungkung karena mengalami demam berdarah, Rabu (25/5). 

 

TRIBUN BALI.COM, SEMARAPURA-Komang Ayu Ely (14), remaja asal Desa Gelgel, Klungkung masih terbaring lemah di Ruang Durian, RSUD Klungkung, Rabu (25/5).

Sudah 3 hari, gadis kelas VIII SMP itu harus dirawat di RSUS Klungkung karena menderita demam berdarah.


" Sudah tiga hari saya dirawat di RSUD Klungkung, kondisi saya sekarang sudah membaik," ungkap Komang Ayu Ely.


Ia mengaku sudah lebih dari sepekan mengalami demam yang naik dan turun.

Tubuhnya juga sangat lemah dalam beberapa hari.

Bahkan gadis itu saat terpaksa harus memaksakan diri ujian dalam keadaan sakit. 

Baca juga: Bupati Tabanan Mendem Pedagingan Wujud Dukung Semangat Gotong Royong Warga Karyasari


Setelah diperiksakan dan dilakukan cek laboratorium, Ayu Ely didiagnosa demam berdarah sampai akhirnya dirujuk ke RSUD Klungkung.


"Panasnya naik turun, sempat paksakan ujian saat sakit," jelas Komang Ayu Ely.


Komang Ely merupakan satu dari 10 pasien demam berdarah yang masih dirawat di RSUD Klungkung.

Selama bulan Mei ini, pasien demam berdarah di RSUD Klungkung mengalami peningkatan yang siginfikan.  


Berdasarkan data RSUD Klungkung, pasien demam berdarah sepanjang bulan Mei berjumlah 47 pasien.

Jumlah ini meningkat jika dibandingkan pada bulan April yang berjumlah 29 pasien.

Sementara pada bulan Maret tercatat jumlah pasien demam berdarah berjumlah 15 pasien. 


"Pasien DB di RSUD Klungkung tersebut didominasi pasien anak-anak," ujar Kabid Pelayanan Medis RSUD Klungkung Drg. Sriasih Lilawati, Rabu (25/5).

Baca juga: Nengah & Eka Gembira Bertemu dan Terima Bantuan dari Presiden Jokowi di Pasar Kreneng Denpasar


Peningkatan angka pasien demam berdarah itu sudah terjadi sejak akhir April 2022 lalu.

Pihaknya pun tetap mewaspadai kemungkinan adanya lonjakan pasien DB dalam beberapa bulan kedepan.

Mengingat dalam 3 bulan terkahir, tren pasien demam berdarah di RSUD Klungkung meningkat.


"Kami kan hanya merawat pasien rujukan, nanti terkait langkah-langkah pencegahan tentu dibantu teman-teman di puskesmas," jelas Sriasih Lilawati.


Sementara itu Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta yang sempat meninjau pasien demam berdarah di RSUD Klungkung menjelaskan, masyarakat diharapkan untuk semakin mengaktifkan prilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah demam berdarah.  


"Kami ada data, sehingga langkah pencegahan bisa disampaikan lebih awal.

PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) harus digencarkan, mulai dari membersihkan selokan,

mengurangi genangan air, sampai dengan menggencarkan penggunaan bubuk abate untuk antisipasi jentik nyamuk penyebar DB," jelas Suwirta. (*) 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved