Berita Jembrana

KOSONG Vaksin Rabies! Kasus di Jembrana Meningkat Jadi 111

Hingga Kamis 26 Mei 2022 ini, setidaknya ada sekitar 111 kasus yang tercatat oleh Bidang Keswan Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Dok. Tribun Bali
Ilustrasi vaksin - Stok Vaksin Anti Rabies di Gianyar 102 Vial, Dinkes Sebut Stok Masih Aman 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Kasus gigitan anjing rabies di Jembrana, kembali bertambah.

Hingga Kamis 26 Mei 2022 ini, setidaknya ada sekitar 111 kasus yang tercatat oleh Bidang Keswan Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana.

Bantuan vaksin rabies dari Provinsi Bali pun, hingga saat ini belum didapatkan.

Sehingga hal itu membuat mandeknya penanganan vaksinasi rabies, terhadap HPR (Hewan Penular Rabies) di Jembrana.

Baca juga: Anjing Rabies Gigit Warga di Pupuan, Ambil Langkah Vaksinasi Darurat

Kabid Keswan Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, I Wayan Widarsa, mengatakan bahwa untuk saat ini pihaknya belum mendapatkan bantuan dari pengajuan vaksin rabies untuk HPR.

Dan pihaknya belum tahu hingga kapan, untuk bantuan vaksin akan tiba di Jembrana.

Padahal, memang sudah ada target untuk beberapa desa dilakukan vaksinasi rabies.

“Nihil. Belum ada sama sekali vaksin rabies,” ucapnya Kamis 26 Mei 2022.

Ilustrasi rabies - Empat Desa di Tabanan Masuk Zona Merah, Pemprov Bali Belum Kirim Vaksin Rabies
Ilustrasi rabies - Empat Desa di Tabanan Masuk Zona Merah, Pemprov Bali Belum Kirim Vaksin Rabies (Tribun Bali/dwi suputra)

Menurut dia, untuk Jembrana sendiri bahwa kebutuhan saat ini, yang diutamakan ialah untuk 14 desa yang belum tervaksin rabies.

Estimasi populasi untuk HPR yang divaksin, yakni di Desa Baluk dengan estimasi vaksin 1340 Hewan Penular Rabies (HPR).

Kemudian, di Desa Berangbang 1115 ekor, Banjar Tengah 496 ekor, Lelateng 1211 ekor, Desa Sangkar Agung 678 ekor, Desa Dangin Tukadaya 858 ekor, Yehembang Kangin 973 ekor, Desa Yeh Sumbul 927 ekor, Gumbrih 911 ekor, Desa Manggissari 608 ekor, Desa Medewi 716 ekor, Desa Pangyangan 386 ekor, Desa Pekutatan 1189 ekor dan Desa Pengeragoan 1177 ekor.

“Setelah droping maka akan dilakukan kembali vaksinasi massal. Dan kebutuhan sesuai target sekitar 12 ribu lebih vaksin rabies,” bebernya.

rabies text
rabies text (net/google)

Ia mengaku, bahwa ada penambahan kasus dari sebelumnya pada 13 Mei lalu yang hanya 100 kasus.

Kini hingga terakhir, di Kamis 26 Mei 2022 ini menjadi sekitar 111 kasus.

Dan rata-rata memang daerah di Jembrana, di seluruh Kecamatan menjadi zona merah rabies.

Karena angka gigitan kasus cukup tinggi.

Dan sudah nyaris dua kali lipat, dibanding tahun 2021 lalu yang hanya sekitar 66 kasus gigitan.

“Untuk kebutuhan vaksin, memang minimal sejumlah yang ditargetkan.

Ketika lebih maka akan menjadi lebih baik,” jelasnya. (*).

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved