Berita Tabanan

Anjing Rabies Gigit Warga di Pupuan, Ambil Langkah Vaksinasi Darurat

Anjing rabies menggigit warga di Banjar Semoja, Desa Pupuan, Kecamatan Pupuan, Tabanan, Bali.

Istimewa
VAKSINASI - Petugas saat melakukan vaksinasi HPR anjing di Desa Dauh Peken Tabanan, beberapa waktu lalu. Kasus gigitan rabies kembali terjadi di Tabanan, kali ini warga di Desa Pupuan, Kecamatan Pupuan yang menjadi korban. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Anjing rabies menggigit warga di Banjar Semoja, Desa Pupuan, Kecamatan Pupuan, Tabanan, Bali.

Kasus ini ditangani oleh Dinas Pertanian Tabanan. Dengan ini, hingga bulan Mei 2022 sudah ditemukan lima kasus anjing rabies.

Anjing tersebut menggigit warga pada Jumat 20 Mei 2022.

Setelah ditelusuri, anjing tersebut ditemukan dan dilakukan pengecekan sampel otak.

Baca juga: Warga Pupuan Tabanan Digigit Anjing Rabies, Pemerintah Koordinasi Lakukan Vaksinasi Darurat

Hasilnya, anjing tersebut mengarah ke positif rabies.

"Ada yang digigit anjing rabies Jumat lalu. Sudah mendapatkan penanganan," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian (Distan) Tabanan, Gde Eka Parta Ariana, Minggu 22 Mei 2022.

Anjing tersebut ditemukan dan kemudian dilakukan pengecekan sampel otak.

Hasilnya mengarah ke rabies.

Setelah ini, pihaknya akan melakukan penanganan vaksinasi darurat.

Namun sebelumnya akan dilakukan koordinasi dengan pihak desa.

"Belum kami lakukan (vaksinasi darurat). Kami akan koordinasi dengan kepala wilayah setempat dulu. Dari kami atau petugasnya sudah siap kok," jelasnya.

Dengan adanya kasus ini, Pemkab Tabanan mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap memperhatikan anjing ataupun hewan penular lainnya yang memiliki tanda atau ciri-ciri rabies.

Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr Nyoman Susila mengungkapkan, melalui Puskesmas I Pupuan, pihaknya telah melakukan penanganan terhadap warga Pupuan yang digigit anjing tersebut.

Warga yang sudah berusia 54 tahun itu, kata dia, sudah mendapat vaksin anti rabies (VAR).

"Sudah dapat pelayanan dari petugas kemarin dengan memberikan VAR tahap pertama," kata dr Susila.

Baca juga: Gigitan Anjing Rabies di Jembrana Capai 100 Kasus, Dosis VAR Belum Mencukupi

Kata dia, karena luka gigitannya berisiko tinggi, pihaknya akan segera memberikan penanganan tambahan yakni Serum Anti Rabies (SAR).

"Terpenting penanganan pertama sudah kami berikan. Selanjutnya untuk SAR akan kami upayakan dulu karena masih pengajuan ke Provinsi," tandasnya. (*)

Kumpulan Artikel Tabanan

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved