Berita Jembrana

SEMPAT Kosong, Kini Stok VAR Di Jembrana Ada 500 Dosis

Namun, nyaris habis karena tingkat gigitan anjing positif cukup tinggi selama beberapa waktu terkahir.Kini Jembrana kembali memiliki sekitar 500 dos

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Dok. Tribun Bali
Ilustrasi vaksin - Stok Vaksin Anti Rabies di Gianyar 102 Vial, Dinkes Sebut Stok Masih Aman 

TRIBUN-BALI.COM - VAR rabies untuk penanganan warga tergigit anjing positif rabies, sempat nyaris kehabisan di Jembrana.

Bebrapa waktu lalu, stok VAR sudah kembali ada dengan 390 dosis.

Namun, nyaris habis karena tingkat gigitan anjing positif cukup tinggi selama beberapa waktu terkahir.

Kini Jembrana kembali memiliki sekitar 500 dosis, untuk ke depan menghadapi kasus gigitan HPR.

Pelaksanaan vaksinasi rabies di wilayah Pemogan Denpasar
Pelaksanaan vaksinasi rabies di wilayah Pemogan Denpasar (Dinas Pertanian Kota Denpasar)

Tribun Bali menghimpun data, mulai dari kasus gigitan, kasus anjing positif, dan penggunaan VAR.

Pertama untuk kasus gigitan anjing di Jembrana ada sekitar 1.928 kasus.

Yang terdiri dari bulan Januari ada sekitar 282 kasus, Februari 282 kasus, Maret 513 kasus, dan April 438 kasus, dan Mei 413 kasus.

Baca juga: KOSONG Vaksin Rabies! Kasus di Jembrana Meningkat Jadi 111

Sedangkan untuk penggunaan VAR sendiri ada 3.260.

Mulai Januari ada sekitar 603, Februari 661, Maret 1199 dan April 570 dan Mei 227.

Kemudian untuk kasus anjing positif 104 kasus, dengan rincian Januari 11, Februari 10, Maret 12, April 48, dan Mei 73 kasus.

Kemudian untuk kasus gigitan anjing positif rabies, terhadap warga ada 251 kasus.

Yakni pada Januari 30, Februari 53, Maret 28, dan April 90 kasus, dan Mei 50 kasus.

Ilustrasi rabies - Empat Desa di Tabanan Masuk Zona Merah, Pemprov Bali Belum Kirim Vaksin Rabies
Ilustrasi rabies - Empat Desa di Tabanan Masuk Zona Merah, Pemprov Bali Belum Kirim Vaksin Rabies (Tribun Bali/dwi suputra)

Kepala Dinas Kesehatan Jembrana, dr. I Made Dwipayana, mengatakan, sebelumnya sekitar Jumat 13 Mei 2022 VAR datang pesanan dari pihak RSU dan puskesmas.

Total stok VAR ada sekitar 390 dosis.

Kini pihaknya sudah mendapat lagi sekitar 500 dosis.

Namun, karena mengingat masih tingginya angka gigitan dan positif ratenya.

Maka pihaknya akan selektif, untuk pemberian VAR kepada masyarakat untuk pertolongan setelah gigitan. 

“Saat ini ada 500 dosis,” ucapnya Kamis 26 Mei 2022.

Baca juga: KASUS Rabies di Tabanan Cukup Serius, Sehari Ada 20 Gigitan Anjing ke Manusia

Dwipayana mengaku, dengan adanya kasus gigitan anjing ini.

Maka pihaknya meminta supaya masyarakat, ketika ada kasus melihat lagi.

Apakah anjing yang menggigit itu, adalah anjing peliharaan atau anjing liar.

Dan meminta kerabat atau teman untuk memantau anjing tersebut.

Dan jangan langsung dibunuh.

Baca juga: DARURAT RABIES! Dalam Lima Bulan, Terjadi 1093 Kasus Gigitan Anjing di Bangli

Bahkan lebih baik lagi, ketika anjingnya dikurung atau diikat selama 2 minggu.

Ketika ada perubahan perilaku anjing atau anjing mati, maka langsung dilaporkan ke petugas atau pihak desa.

“Sedangkan untuk luka gigitan agar segera dicuci, dengan deterjen selama 10 menit di air mengalir.

Setelah itu lapor ke puskesmas atau rumah sakit.

Karena tidak semua gigitan memerlukan VAR.

Petugas akan melakukan verifikasi.

Jika memang perlu akan diberikan VAR,” bebernya.

Baca juga: KOSONG Vaksin Rabies! Kasus di Jembrana Meningkat Jadi 111

Sebelumnya, ia mengungkapkan, bahwa ada kekhawatiran karena sekitar 69 orang yang semestinya mendapat vaksin kedua terancam tidak mendapatkan vaksin.

Sesaat sebelum datang stok VAR hanya tersisa 14 dosis.

Sedangkan ada sekitar lebih dari 69 orang, yang harus mendapatkan VAR dalam beberapa hari ini hingga ke depan.

Bahkan, sekitar empat hari yang lalu, pihaknya sudah meminta ke provinsi dan mendapat 50 dosis.

Dan sudah habis juga.

Ilustrasi vaksin - Stok Vaksin Anti Rabies di Gianyar 102 Vial, Dinkes Sebut Stok Masih Aman
Ilustrasi vaksin - Stok Vaksin Anti Rabies di Gianyar 102 Vial, Dinkes Sebut Stok Masih Aman (Dok. Tribun Bali)

Dan untuk satu orang yang terkena gigit itu.

Paling tidak membutuhkan sekitar 2 hingga 4 dosis VAR per orang.

Diandaikan saja, bahwa ketika ada 250 orang terkena gigitan maka membutuhkan 100 dosis.

“Kami punya anggaran 200 juta rupiah, sebenarnya itu cukup sampai 4 bulan hingga 5 bulan.

Namun sekarang karena ada banyak penambahan kasus, sehingga bulan Maret kemarin sudah habis.

Karena anggaran dari dinas sudah habis," imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved