Berita Badung
Antisipasi PMK, Disperpa Badung Periksa Sapi di Beringkit dan Kelompok Ternak
Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kabupaten Badung turun langsung melakukan pemeriksaan sapi di Pasar Hewan Beringkit
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kabupaten Badung turun langsung melakukan pemeriksaan sapi di Pasar Hewan Beringkit dan sejumlah kelompok.
Hal itu dilakukan untuk memastikan atau mengantisipasi masuknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang sapi.
Pasalnya saat ini, penyakit tersebut sudah merebak di berbagai daerah di Indonesia hingga membuat resah masyarakat.
Pada pemeriksaan yang dilakukan Disperpa Badung menerjunkan penyuluh peternakan dan dokter hewan untuk melakukan deteksi dini.
Baca juga: Dihantui PMK, Transaksi Jual Beli Sapi di Pasar Beringkit Menurun Sampai 50 Persen
Beberapa sapi diperiksa untuk memastikan penyakit tersebut belum terdapat di Bali khusunya di Pasar Beringkit dan beberapa kelompok ternak lainnya.
Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, I Wayan Wijana mengatakan, selain melakukan pemeriksaan, dirinya juga melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat khususnya para peternak sapi mengingat populasi sapi saat ini cukup besar yakni sekitar 34 ribu ekor.
"Jadi pemeriksaan kita lakukan Rabu kemarin dengan menyasar Pasar Hewan Beringkit dan mengunjungi kelompok ternak sapi di Kecamatan Mengwi dan Abiansemal," katanya, Kamis 26 Mei 2022.
Wijana mengaku begitu mendapat informasi tentang merebaknya PMK di Jawa Timur, dirinya langsung mengumpulkan para Kepala Puskeswan dan Penyuluh Peternakan agar mendatangi kelompok dan sentra ternak sapi.
Hal itu dilakukan untuk melakukan deteksi dini dan memberikan edukasi kepada peternak tentang gejala PMK melalui KIE.
"Kami minta agar peternak waspada dan segera melaporkan kepada petugas kesehatan hewan jika ternaknya mengalami gejala sakit," jelasnya.
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pengelola Pasar Hewan Beringkit agar meningkatkan upaya pencegahan dengan melakukan pengawasan dan spraying desinfektan terhadap sapi yang masuk ke pasar.
Sehingga sapi yang masuk ke pasar benar-benar terhindar dari penyakit.
"Jadi keluar masuk sapi harus diperketat. Memang saat ini kita tidak mendatangkan sapi dari luar. Namun transaksi sapi ada di Pasar Beringkit," bebernya.
Kendati demikian berdasarkan hasil pemantauan dan pendataan yang dilakukan, sampai saat ini tidak ditemukan adanya laporan ternak sapi yang sakit mengarah gejala klinis PMK.
Hanya saja dirinya tetap mengimbau kepada peternak untuk tetap tenang dan selalu waspada dengan melakukan upaya bio security yang ketat.
Baca juga: VIRUS PMK, Dispertan Badung Akan Kumpulkan Puskeswan dan Pantau Sentra Ternak Serta Pasar Beringkit