Berita Denpasar

Balita Probable Hepatitis Akut Membaik, RSUP Sanglah Denpasar Segera Pulangkan Pasien

Pasien berusia dua tahun probable hepatitis akut di RSUP Sanglah Denpasar, Bali, kondisinya sudah membaik

Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
BERI KETERANGAN - Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Bali, IGN Sanjaya Putra saat memberikan keterangan kepada awak media di RSUP Sanglah, Jumat 27 Mei 2022. Pasien berusia dua tahun probable hepatitis akut di RSUP Sanglah Denpasar kondisinya sudah membaik. Dalam waktu dekat, balita ini akan diperbolehkan pulang. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pasien berusia dua tahun probable hepatitis akut di RSUP Sanglah Denpasar, Bali, kondisinya sudah membaik.

Dalam waktu dekat, anak ini akan diperbolehkan pulang.

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Bali, IGN Sanjaya Putra mengatakan, rencananya pasien asal Denpasar tersebut akan dipulangkan besok.

Sampai saat ini, kata dia, penyebab hepatitis akut memang belum diketahui.

Baca juga: Suspect Hepatitis Akut Pertama di Bali, Satu Pasien Anak Dirawat di RSUP Sanglah Denpasar

"Pasien asal Denpasar keadaan klinisnya membaik dan dua hari ini akan pulang. Kasusnya tergolong probable. Yang artinya Hepatitis A sampai E nya negatif namun terjadi peningkatan enzim hati, sindrom jaundice akut, dan gejala gastrointestinal (nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah)," jelasnya, Jumat 27 Mei 2022.

Pasien tersebut, kata dia, memiliki riwayat atau keluhan pada saluran cerna, mual, muntah, sakit perut dan mata kuning.

Sanjaya mengatakan, hepatitis akut ini ditekankan merupakan suatu hal yang berbeda dengan Covid-19.

"Kami wajib waspada pada penyakit baru namun tidak perlu panik. Kuncinya pencegahannya. Walaupun untuk etiologi belum tahu namun di beberapa negara yang sebelumnya ditemukan kasus ini lebih banyak ditemukan awalnya pada kasus pencernaan," jelasnya.

"Sempat periksa laboratorium, hasilnya probable hepatitis E, kami bawa ke Jakarta hasilnya negatif sehingga A,B,C, D dan E negatif. Hepatitis target utamanya di hepar. Sebenarnya kasus yang kami rawat masuknya tanggal 15. Kami rawat di ruang isolasi tapi tidak seperti Covid-19," imbuhnya.

Ia selalu mengingatkan agar masyarakat menjaga kebersihan lingkungan, alat-alat makan tidak boleh dipakai bersama, air minum harus dimasak dengan benar dan bahan makanan yang dikonsumsi harus bersih.

Sejauh ini baru satu kasus probable hepatitis akut di Bali yang ditemukan.

Penanganan khususnya seperti dirawat di ruang isolasi dan diberikan terapi antioksidan.

Sanjaya mengaku sudah sempat menanyakan perjalanan pasien, orangtua menjawab anaknya tak ada bepergian sebelum sakit.

"Klinisnya dan hasil laboratoriumnya baik sehingga sudah boleh pulang. Kasus ini tidak ada klaster. Orangtuanya tidak kena yang jelas tidak ada klaster. Itu yang tidak perlu panik. Sedangkan sampel yang dikirim ke Jakarta adalah darah, swab tenggorokan, lalu untuk kotoran dan kencing diperiksa di sini," tandasnya.

Ia menekankan, penyakit hepatitis akut ini bisa terjadi pada orang dewasa.

RSUP Sanglah digunakan sebagai rumah sakit rujukan dan untuk pencegahan di masyarakat dapat diberikan dengan edukasi di luar. (*).

Kumpulan Artikel Denpasar

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved