Sponsored Content
Universitas Udayana Mengukuhkan 6 Orang Guru Besar Tetap Baru
Universitas Udayana (Unud) pada hari ini mengukuhkan enam Guru Besar Tetap yang berasal dari beberapa fakultas, kegiatan pengukuhan digelar di Gedung
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN BALI.COM, MANGUPURA - Universitas Udayana (Unud) pada hari ini mengukuhkan enam Guru Besar Tetap yang berasal dari beberapa fakultas, kegiatan pengukuhan digelar di Gedung Auditorium Widya Sabha Kampus Jimbaran, Sabtu 28 Mei 2022.
Ke-enam guru besar tetap yang dikukuhkan hari ini diantaranya Prof. Dr. Drh. I Made Dwinata, Mkes., Prof. Dr. Ir. IPutu Sampurna, M.S., Prof. Dr. Dra. Ida Ayu Made Puspani, M. Hum., : Prof.Dr.dr. Tjokorda Gde Agung Senapathi,SpAn, KAR., Prof. Dr. Dra. Wiwik Susanah Rita, M.Si., dan Prof. Ir. Ida Ayu Astarini, MSc, PhD.
Dari data yang dimiliki, menunjukkan bahwa capaian guru besar rata-rata usianya cukup muda.
Kalau dirata-ratakan, dari 6 guru besar ini jumlah tahunnya atau usia lebih muda.
Artinya capaian akademik untuk guru besar, capaiannya bisa dicapai dalam usia lebih muda.
"Kita terus mendorong guru besar dicapai dalam usia relatif lebih muda itu tantangan kita di manajemen," ujar Rektor Unud Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng., IPU.
"Kami sangat bersyukur karena capaian ini sudah seperti yang kami harapkan. Dengan dikukuhkannya enam orang guru besar tetap di Universitas Udayana ini sekarang jumlah guru besar tetap keseluruhan di Universitas Udayana itu 179 orang atau 13 persen dari jumlah guru yang ada disini," sambungnya.
Lebih lanjut Prof. Antara menyampaikan bahwa 13 persen guru besar tetap yang ada di Unud ini telah melebihi target, dimana target dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu hanya 10 persen.
Kedepan kami akan mengawal lagi sehingga nanti proses penyusun guru besar sampai keluarnya SK dosen-dosen itu bisa lebih lancar lagi.
“Lebih menggembirakan lagi bahwa bahan baku kalau boleh saya sebut begitu untuk menjadi seorang guru besar itu yaitu lektor kepala. Jadi di Universitas Udayana sudah ada sekitar 365 orang dosen dengan jabatan lektor kepala, 50 persen diantaranya itu adalah lektor kepala yang sudah S3. Jadi ini sangat memungkinkan sekali untuk kita dorong lagi mencapai guru besar di periode-periode berikutnya,” papar Prof. Antara.
Katakanlah beberapa tahun terakhir ini kami memang memperbaiki sistem baik internal maupun eksternal bagaimana kita membuat manajemen baru, sehingga nanti pengusulan guru besar proses reviewing nya, kemudian pengusulan ke Jakarta itu bisa lebih singkat dan lebih diperbanyak lagi.
Upaya itu berhasil dan perlu kita tingkatkan dimasa-masa yang akan datang, yang paling penting bagi Universitas Udayana dengan capaian 13 persen guru besar ini adalah angka yang sangat menggembirakan.
Tetapi lebih penting daripada itu adalah bagaimana dampak keberadaan guru besar tetap di Universita Udayana ini berdampak baik kepada masyarakat.
“Jadi percuma saja kita lakukan pengukuhan-pengukuhan guru besar dan capaian Profesor-Profesor seandainya dampaknya memang tidak bisa diambil oleh masyarakat. Disitulah tantangan dan harapan kami dengan semakin banyaknya guru besar yang ada di Universitas Udayana ini tentu proses pelaksanaan tri darma semakin lancar, dengan indikatornya semakin banyak mahasiswa yang lulus tepat waktu,” jelas Prof. Antara.
Baca juga: TERUNGKAP! Awal Mula Raffi Ahmad Digosipkan Selingkuh dengan Mimi Bayuh: Aku Selalu Cerita ke Gigi
Baca juga: Pengarusutamaan Agenda Bali Memperkuat Resiliensi di Tingkat Regional dan Internasional
Baca juga: Lima Rekomendasi Jajan Bali yang Dapat Dicicipi Delegasi GPDRR 2022 Saat Fieldtrip
Manakala telah lulus kami lebih dipercepat, lebih dimungkinkan alumni itu mendapatkan pekerjaan sesuai dengan kompetensinya masing-masing ataupun memang tidak mencari pekerjaan misalnya menggeluti bidang wirausaha sesuai dengan apa yang mereka pelajari di bangku kuliah bisa lebih lancar lagi.