Berita Gianyar

Jelang Galungan, Disperindag Gianyar Klaim Harga Daging Babi Masih Stabil

Hari Penampahan Galungan tinggal sepekan lagi. Saat ini, harga daging babi pun masih stabil di angka Rp 85 ribu per kilogram.

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ragil Armando
TRIBUN BALI/ I Wayan Eri Gunarta (Badrun)
Hari Penampahan Galungan tinggal sepekan lagi. Saat ini, harga daging babi pun masih stabil di angka Rp 85 ribu per kilogram. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Hari Penampahan Galungan tinggal sepekan lagi. Saat ini, harga daging babi pun masih stabil di angka Rp 85 ribu per kilogram.

Namun diperkirakan, harga ini akan mengalami peningkatan sehari menjelang Penampahan Galungan.

Harga stagnan juga masih terjadi pada harga daging ayam ras tanpa jeroan yakni di angka Rp 35 ribu per kilogram.

Baca juga: Warga Klungkung Diresahkan Pelaku Pelecehan Sentuh Paha, Ini Ciri-ciri Pelaku

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gianyar, Luh Gede Eka Suary saat dikonfirmasi via telepon, Senin 30 Mei 2022.

Kata dia, harga tersebut masih sama dari pendapataan yang dilakukan pihaknya sejak Jumat 21 Mei 2022.

"Saat ini harga babi dan ayam ras tanpa jeroan masih stabil," ujarnya.

Baca juga: Langsung Lolos ke Putaran Final, Indonesia Bisa Gantikan China Menjadi Tuan Rumah Piala Asia 2023

Pihaknya menduga hal ini tidak bertahan lama. Sebab biasanya, sehari menjelang Penampahan Galungan, stok babi menipis, lantaran banyak babi dipesan untuk 'mepatung'.

Maka dengan demikian, harga daging babi di pasaran pun mengalami peningkatan.

"H-1 biasanya stok babi habis, yang bisa menyebabkan naik. Karena banyak yang mepatung sudah jauh-jauh hari memesan babi," ujarnya.

Baca juga: Terkini Pencarian Emmeril Kahn Mumtadz di Swiss, Ridwan Kamil Putuskan Perpanjang Cuti Sepekan

Daging babi merupakan bahan utama umat Hindu di Bali untuk sesembahan saat Hari Raya Galungan.

Dalam meminimalisir uang yang dikeluarkan dan berharap mendapat daging dalam kualitas bagus, masyarakat biasanya patungan dalam membeli satu ekor babu atau dalam bahasa Bali disebut 'mepatung'.

Saat hari penampahan atau sehari menjelang Hari Raya Galungan, babi tersebut dipotong bersama-sama, dan setiap bagian tubuh, organ dan sebagainya dibagi rata.

Baca juga: DIJAMIN MURMER! Promo Alfamart hingga 31 Mei 2022, S-26 Procal Rp151.900 Royale SoKlin Diskon 52 %

Sementara daging ayam, biasanya lebih banyak dipakai oleh umat Hindu yang perekonomiannya berada di kurva kemiskinan atau yang ekonominya terpuruk.

Seperti pada pertengahan pandemi covid-19. Banyak masyarakat Bali yang mengganti sesembahan daging babi menggunakan ayam, dikarenakan terpuruknya ekonomi kala itu.

"Untuk harga daging ayam juga saat ini masih stabil di Rp 35 ribu per kilogram," ujar Eka Suary.

Baca juga: PENCARIAN ERIL Putra Ridwal Kamil Masih Berlanjut, KBRI Bern Akan Kirim Update Tiap Pukul 22.00 WIB

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved