BIBIR Sumbing, Berikut Dampak Jika Tidak Ditangani Dengan Baik

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Smile Train Indonesia, mengadakan acara 'Journey Of Smiles' yang khusus mendatangkan Miss India 2015.

Dan artis Bollywood, Urvashi Rautela, pada, Selasa 31 Mei 2022. 

Smile Train Indonesia, merupakan organisasi nirlaba terbesar di dunia yang berfokus pada bantuan perawatan komprehensif.

Baca juga: Kenali Penyebab Bibir Sumbing dan Cara Penanganannya

Dengan pendekatan berkelanjutan, untuk persoalan bibir sumbing dan celah langit-langit mulut dan telah berkiprah di Indonesia selama lebih dari 20 tahun. 

Ketika ditemui, Desi Larasati Country, Manager Smile Train Indonesia, mengatakan kegiatannya kali ini adalah salah satu kunjungan journey of smile.

Dengan salah satu global ambassador Smile Train Urvashi Rutela.  

"Dia adalah Miss India tahun 2015, dia juga seorang artis dan model Bollywood dan mendukung program Smile Train secara global.

Dan bersama beberapa selebriti ambassador kita yang berbasis di Dubai," jelasnya.

Smile Train ini sudah hadir di seluruh di dunia, dan fokus pada penanganan bibir sumbing di seluruh dunia.

Salah satunya di Indonesia.

Smile Train sudah hadir di 85 negara.

Penanganan bibir sumbing yang dilakukan Smile Train, berfokus pada penanganan bibir sumbing yang berkelanjutan.

Seperti ketika sebelum pasien operasi apa saja, yang harus dilakukan agar pasien mendapatkan bantuan operasi secara aman dan berkualitas. 

Baca juga: Bhakti Kemanusiaan, Polda Bali Gelar Operasi Bibir Sumbing Gratis, Diikuti 12 Orang Anak

"Jadi pada dasarnya komitmen Smile Train, adalah memberikan bantuan secara masksimal pada penderita bibir sumbing.

Kami yakin dan percaya sebenarnya pasien-pasien yang membutuhkan bantuan Smile Train, pasti mereka juga memiliki latar belakang ketidakmampuan ekonomi," tambahnya. 

Lebih lanjutnya ia mengatakan, karena jika keluarga pasien bibir sumbing memiliki  latar belakang ekonomi yang cukup atau mampu.

Pasti akan segera mencari tahu mengenai bibir sumbing.

Penanganan bibir sumbing sendiri, masuk dalam kategori estetik.

Dan jika diperhatikan banyak sekali sebenarnya, anak-anak berlatar belakang lahir dalam kondisi bibir sumbing.

Tetapi mereka tidak memiliki cukup uang, karena operasi yang masuk kategori estetik bukan operasi urgent yang harus dilakukan.

Baca juga: Kenali Penyebab Bibir Sumbing dan Cara Penanganannya

"Sehingga tidak dapat dituntut untuk segera ditangani, selain itu karena masuk kategori estetik biayanya mahal.

Operasi ini juga tidak ada dalam program bantuan," imbuhnya. 

Namun ternyata yang tidak banyak disadari oleh masyarakat, atau mungkin kekurangan informasi sehingga bibir sumbing tidak cepat ditangani.

Jika bibir sumbing tidak ditangani, dengan segera banyak sekali yang akan terjadi.

Dari saat ia harus merasakan kesulitan saat mengonsumsi makanan.

Ataupun meminum sesuatu.

Untuk bayi yang memiliki bibir sumbing kesusahan, saat minum asi biasanya tersedak atau bahkan muntah. 

"Kemudian dengan bertambahnya usia, ketika dia mulai dapat berbicara ia tidak dapat berbicara dengan baik karena adanya celah tadi.

Makanya mungkin orang dengar suaranya sengal ketika berbicara.

Ketika ia tidak berbicara dengan baik, mungkin teman-temannya menganggap itu suatu keanehan.

Dapat menjadi potensi untuk diejek atau dibully, karena mungkin kurangnya edukasi terkait bibir sumbing," paparnya. 

Baca juga: Kenali Penyebab Bibir Sumbing dan Cara Penanganannya

Sehingga karena sering dibully, dan tekanan yang berulang baik dari teman-teman atau lingkungannya.

Di sekolah itu membuat penderita bibir sumbing, jadi tidak mau sekolah.

Impactnya banyak, hanya karena sumbing dia tidak bersekolah.

Lalu pada penderita bibir sumbing yang masih bayi, jika orangtuanya tidak diberitahu bagaimana cara memberikan makan dan minum yang benar.

Dikhawatirkan nantinya bayi tersebut, akan mengalami malnutrisi karena ibunya tidak paham menyusui anak dengan bibir sumbing.

Itu impact yang sangat panjang kalau tidak segera tertangani. (*)